“What is this, man?”
“I’m flirting with you.”
“Please?”
FICLET [800+word]
Previous :
Chapter 1 | Chapter 2 | Chapter 3 | How-To-GET PW 4 | Chapter 4 | Chapter 5 [END]
“Are you kidding me, man?”
Michelle tidak menyangka, niat yang awalnya menjadi moodbuster harinya di tengah predikat hari sibuk untuk ‘Senin’ ini malah berubah semenyedihkan macam ini. Kakinya baru saja keseleo beberapa hari yang lalu akibatnya membuat dirinya izin seharian kemarin, tanpa bekerja di kantor. Come on, dia bahkan baru bekerja sebulan disini, masa sudah libur sehari?
Dia cuma ingin naik lift sekali ini saja, tidak seperti biasa yang selalu menaiki tangga karena kakinya masih sedikit sakit, tapi kenapa lift-nya jadi rusak dan berhenti dijalan seperti ini sih? Dan sedihnya lagi dia harus berbagi oksigen dengan seorang pria tampan—eh? Maksudnya pria aneh yang terus mengoceh lebar karena kepanasan.
HEYY! Bukan dirimu sendiri yang kepanasan disini, tuan?!
“Apa?”
Michelle menepuk dahinya sendiri dengan frustasi percuma saja beradu dengan pria ini, lebih baik dia duduk dan bersandar dikaca transparan lift ini saja. Michelle bersumpah wajah pria ini saat terkejut—dengan pertanyaannya itu—jelek sekali. Wanita itu merasa masa bodoh dan membuka heels-nya kemudian duduk bersila dilantai lift.
Tanpa sadar membuat pria disampingnya terkejut dan menatap paha putih wanita itu yang terekspos, ayolah, Michelle Lee hanya menggunakan rok putih sebatas setengah paha, dan dia malah duduk bersila dilantai yang membuat rok itu sedikit naik. Pria ini meneguk salivanya kemudian ikut duduk karena lelah berdiri dengan canggung, dia berjalan dengan cara duduk seraya merapat kearah dinding yang berlawanannya dengan Michelle.
Michelle yang terlihat kaget dengan tingkah pria ini menoleh dengan lucu.
“Kenapa, nona? Aku salah lagi?”
Michelle cengengesan karena malu, “Tidak apa-apa, tuan.” Dengan santai dia mengibas-ngibaskan tangannya kearah leher dengan canggung, dalam hati dia terus menggumam karena malu ketahuan melihat dahi dan leher pria itu yang banjir akan keringat.
Sial.
“Kau juga baru disini ya?”
“Ha? Ahhh…. iya.”
Michelle mengangguk-ngangguk saja, pantas saja dia baru melihat pria ini berada di rumah produksi yang sama dengannya. Dia terlihat lebih dari keren untuk ukuran seorang staff biasa sepertinya, pantas saja aneh. Dia menggunakan kaca hitam dengan jam tangan mahal, apa benar dia seorang staff biasa?
“Namaku Michelle Lee, kau?”
Pria itu terkejut, cukup beberapa detik itu untuk tahu. “Kim Jong In, senang berkenalan denganmu.” Jong In membalas jabatan tangannya kemudian saling melepas.
“Aku juga, Jong In-ssi.” Jawab Michelle ramah dengan senyum anggun. Jong In mengangguk pelan kemudian mengarahkan tatapannya pada pintu lift yang masih tertutup rapat. Cukup lama mereka berdiam diri, termasuk Jong In yang tanpa sadar suka mencuri-curi pandang kearah Michelle dengan penasaran.
Dia tersenyum kecil, tiba-tiba ia punya ide cemerlang. Kemudian berucap, “Kau kenal dengan anak CEO Kim Jong Won yang keren itu?”
Michelle menoleh, “Anak CEO Kim?” Jong In mengangguk. “Aku sebenarnya tidak pernah melihatnya, tapi Sehun—temanku—bilang jika dia orang yang baik dan pintar. Itu saja sih yang aku tahu, selainnya Sehun bilang mereka berteman saat SMA. Dan dia sedang liburan sendiri ke LA.” Wajah Jong In terlihat kecewa. Membuat Michelle sedikit merasa curiga.
“Kenapa Jong In-ssi? Ada masalah? Atau…. hei! Omong-omong kau mengenalnya? Apa dia tipe orang yang berhutang?”
What?! Jong In terkejut bukan main tapi sisi nakalnya muncul tiba-tiba. “Bukan apa-apa sih, tapi kau harus hati-hati jika bertemu dengannya..” Jong In berhenti tiba-tiba, membuat Michelle berekspresi sungguh penasaran. Mungkin Kim Jong In sedang terbahak dalam hati.
Dia menyambung, “Kau akan langsung terpesona karena dia sangat tampan.”
1 Detik.
2 Detik.
1 Menit.
Dahi Michelle berkerut, “Kau ini normal-kan?” Pria ini mengangguk karena bingung.
“Terus kenapa kau bilang dia tampan? ATAU JANGAN-JANGAN…. Kau penyuka sesama jenis?—“
“Apa?”
“Terus kenapa kau memuji hingga sebegitunya? Kalau aku yang lihat dahulu dan berbicara sepertimu mungkin itu wajar, tapi kau pria!” Jong In menepuk dahinya sendiri, wanita ia baru saja bertemu dengannya, tapi kenapa tidak punya sopan santun karena mencacinya!!
TING!
Keduanya langsung sontak berdiri setelah melihat jika lift akhirnya terbuka. Syukurlah, beruntung Michelle tidak mati dengan si aneh ini! Tapi…. Bibir Michelle menganga lebar setelah melihat Ceo Kim Jong Won, Sehun dan beberapa karyawan lain melihatnya dengan senang.
“Jong In? Kapan kau kembali, anakku? Kenapa tidak memberi tahu?”
“Baru saja, aku hanya ingin memberi kejutan untuk ayah.”
What?! Apa katanya?
A-a-ayah?
A-a-an-anak?
Jadi dia Kim Jong In anak Ceo Kim?
“O ya, bukankah ayah menyuruhku untuk mengatur membuatan MV Seventeen siang ini? ”
Shit!
“Tentu saja anakku. O ya, Jong In-ah, kau sudah berkenalan dengan Michelle kan? Dia juga akan menjadi ‘rekan’mu disana.”
Michelle hanya melongo kemudian melihat Jong In tetap disana sedangkan ayahnya berjalan menuju ruangannya, dan karyawan lain berjalan ketempat asalnya (?), Kemudian Kim Jong In malah berjalan kearahnya dengan.. smirk?
Jong In menunduk dan perlahan mendekatkan bibirnya pada telinga wanita yang terpaku, “Tadi kau sexy sekali, pahamu er.. hahaha.. Omong-omong aku suka lehermu, cantik sekali. Matamu juga cantik. you’re the perfect girl who just created for those perfect men like me.”
“What is this, man?”
“I’m flirting with you.”
“Please?”
“Pulang nanti kita kencan.” INI GILA!
FIN
SEE YOU GUYS! INTERVIEW CAST MENYUSUL! <3