Quantcast
Channel: kim-jongin « WordPress.com Tag Feed
Viewing all articles
Browse latest Browse all 621

Isn't Love Story Chapter 22 - Back to Home

$
0
0

Title: Isn’t Love Story Chapter 21 : Back to Home

Vartstory Present

Main Character:

Kim Jongin | Jung Jihyun | Park Hyunji | Oh Sehun

Supporting Character:

Yook Sungjae | Park Soo Young/ Joy | Yoon Hyena | Jackson Wang | Do Kyungsoo | Kang Ahra

Genre:

Romance | Friendship | School | Family

Leght:

Chaptered

Teaser + Cast Introduction | Chapter 1 | Chapter 2 | Chapter 3 | Chapter 4 | Chapter 5 | Chapter 6 | Chapter 7 | Chapter 8 | Chapter 9 | Chapter 10 | Chapter 11 | Chapter 12 | Chapter 13 | Chapter 14 | Chapter 15 | Chapter 16 | Chapter 17 | Chapter 18 | Chapter 19 | Chapter 20 | Chapter 21

Kenyataan jika dirinya dan Kai adalah saudara kandung benar-benar membuat Jihyun terpukul. Bagaimana bisa pria yang hampir menjadi kekasihnya itu ternyata adalah kakak laki-lakinya sendiri. Entah saat ini Jihyun harus mengungkapkan kemarahannya kepada siapa, ibunya, pria yang mengaku sebagai ayahnya, Kai atau justru dirinya sendiri.

Jihyun benar-benar membutuhkan ketenangan, jika tetap berada dirumah dia akan terus teringat tentang hal-hal yang selama ini dirinya lakukan dengan Kai. Jadi Jihyun memutuskan untuk pergi dari rumahnya sementara, bahkan gadis itu sama sekali tidak peduli pada jarum jam yang menunjukkan pada waktu 1 dini hari.

Hanya dengan berbekal ponsel yang dibawanya, Jihyun melangkah menjauh dari rumahnya. Jihyun bahkan sama sekali tidak tau tujuannya saat ini. Menumpang di rumah Ahra tentunya bukan pilihan bagus, dia hanya akan menganggu istirahat Ahra dan juga keluarganya, Oh Sehun? Tidak Sehun bukanlah pilihan bagus, Sehun pasti akan langsung menyuruhnya pulang. Jadi hanya satu orang pilihan Jihyun saat ini.

Soo-Young menggerutu pelan saat salah satu penjaga rumahnya mengatakan jika teman wanitanya datang. Soo-Young sama sekali tidak menyangka jika Jihyun akan mengganggunya malam-malam hanya untuk menumpang tidur.

“Kau mengangguku tengah malam hanya untuk menumpang tidur? Memangnya dirumahmu tidak memiliki kasur?”

Jihyun tersenyum kecil menganggapi ucapan Soo-Young karena gadis itu memang tau jika Soo-Young paling tidak bisa berkata-kata manis pada siapapun kecuali Sungjae, “Ada sesuatu yang terjadi dirumahku. Dan Soo-Young, sepertinya aku akan menumpang dirumahmu sampai beberapa hari kedepan. Sebagai balasannya aku akan memberikan foto Sungjae saat kami masih berada di sekolah dasar.”

Awalnya Soo-Young ingin menolak namun setelah mendengar bahwa Jihyun akan memberikan foto Sungjae dia langsung berubah pikiran, “Oke call.”

Soo-Young mengantar Jihyun ke ruang tidur tamu yang berada di lantai dua rumahnya. Rumah Soo-Young yang cukup besar memiliki banyak kamar kosong karena memang hanya Soo-Young yang lebih sering berada di rumah sedangkan orang tuanya lebih banyak menghabiskan waktu diluar negeri untuk mengurusi beberapa cabang perusahaan mereka.

“Kamar ini sepertinya terlalu besar untukku, apa tidak ada kamar yang lain?” Jihyun merasa tidak nyaman dengan kamar yang disediakan Soo-Young karena menurutnya kamar ini terasa terlalu besar bahkan lebih besar dari kamar tamu di penthouse Sehun.

“Yaa Jung Jihyun, semua kamar dirumahku itu besar kau tau? Kamar ini bahkan tidak lebih besar dari kamarku. Sudahlah kau terima saja. Aku tinggal, ah ya dan besok kau juga tidak datang ke sekolah?”

Jihyun menggeleng pelan, masuk sekolah dan bertemu Kai merupakan hal pilihan yang tidak baik. Untuk saat ini lepas dari semua bayangan tentang Kim Jongin adalah hal terbaik untuknya.

“Ya sudah aku tinggal, dan jika kau butuh sesuatu kau bisa memanggil para pelayan disini.”

Jihyun tersenyum kearah Soo-Young, mungkin jika gadis itu tau apa alasannya datang kesini saat ini, sudah pasti Soo-Young tidak akan setenang ini. “Terima kasih Soo-Young.”

Sepeninggal Soo-Young, Jihyun mendudukkan dirinya di sisi tempat tidur. Dan entah kenapa air matanya terasa menetes kembali, rasanya kejadian tadi seperti mimpi untuknya. Seharusnya sejak awal Jihyun menjaga jarak dengan Kai, dengan begitu mungkin sekarang rasanya tidak akan sesakit ini.

Keesokan harinya Soo-Young dikejutkan dengan kegiatan Jihyun di dapur rumahnya. Gadis itu tengah memasak beberapa makanan dibantu oleh beberapa pelayan dirumahnya.

“Apa yang kau lakukan?”

“Membuatkan sarapan untukmu.” Jihyun mengambil sepiring kimbab yang baru saja selesai dibuatnya dan menatanya di meja makan.

“Aku tidak pernah menyuruhmu untuk melakukan ini untukku. Mulai besok ah tidak setelah ini jangan lagi melakukan hal-hal seperti ini lagi.” Soo-Young merasa kesal dengan Jihyun yang melakukan kegiatan yang harusnya pelayannyalah yang melakukannya untuknya.

“Aku hanya ingin membalas kebaikanmu.”

Soo-Young melipat tangannya di depan dada dan berdecak kesal, “Foto Sungjae sudah cukup untuk membalas budimu okay?”

Soo-Young lalu melahap beberapa kimbab yang sudah dibuat Jihyun dan setelah selesai gadis itu langsung berangkat ke sekolah. Namun sebelumnya Soo-Young memperingati para pelayannya untuk tidak membiarkan Jihyun melakukan hal seperti tadi lagi.

Jihyun hanya tersenyum kecil menanggapi omelan Soo-Young. Dia memang gadis baik, hanya saja Soo-Young terlalu gengsi untuk memperlihatkan kebaikannya secara langsung. Kalau dipikir-pikir Soo-Young memiliki kemiripan sifat dengan Sehun.

Sesampainya di sekolah, Soo-Young dikejutkan dengan berita yang menyebutkan jika Jihyun dan Kai ternyata bersaudara. Karena penasaran, gadis itu mendatangi kelas Kai dan juga Hyena untuk menanyakan kebenarannya. Namun dia sama sekali tidak menemukan Kai sedangkan Hyena tentunya gadis itu menolak mentah-mentah berita yang tentang Jihyun yang merupakan saudara Kai yang tidak lain adalah putri kandung Tuan Kim.

Dan akhirnya pada jam istirahat, Sehun mengungkapkan kebenaran mengenai berita tersebut. Soo-Young bahkan tidak mampu lagi menahan keterkejutannya, untung saja gadis itu tidak membocorkan mengenai keberadaan Jihyun dirumahnya.

Soo-Young bahkan harus berbohong pada Sungjae saat kekasihnya itu mengajaknya ke rumah Jihyun bersama dengan Sehun dan yang lainnya. Saat ini yang terpenting baginya adalah mengorek kebenaran dari Jihyun lagipula percuma juga dia ikut bersama dengan Sungjae jika orang yang mereka cari berada di rumahnya sendiri.

Ah kalau dipikir-pikir untuk apa juga Soo-Young menyembunyikan keberadaan Jihyun. Lagipula Jihyun juga tidak meminta tolong untuk tak memberitahukan pada siapapun tentang keberadaannya bukan?

Lamunan Jihyun terusik saat Soo-Young masuk ke kamarnya secara tiba-tiba, “Katakan padaku yang sebenarnya. Sesuatu yang terjadi dirumahmu itu berhubungan dengan Kai bukan?”

Jihyun menunjukkan raut keterkejutan di wajahnya, bagaimana bisa Soo-Young mengetahui hal itu. Apa mungkin Kai atau tuan Kim sudah memberitahukan semua orang tentang dirinya dan juga ibunya.

“Bagaimana kau bisa tau?”

Decakan keluar dari bibir Soo-Young, ternyata semua yang didengarnya tadi dari Sehun adalah fakta. Kehidupan Kai sekarang sudah benar-benar seperti drama dari percintaannya hingga masalah keluarganya.

“Sehun, tadi dia terlihat sangat khawatir karena tau kau tidak masuk.” Omong-omong Soo-Young penasaran bagaimana Sehun bisa mengetahui kebenaran tentang hubungan persaudaraan Jihyun dan Kai, jika diliat saat ini Jihyun sudah pasti tidak mungkin memberitahu Sehun. Dan mustahil jika Kai yang memberitahu tentang hal ini pada Sehun.

Mengetahui fakta jika Sehun sudah mengetahui permasalahannya dengan Kai membuat Jihyun terkejut, bagaimana bisa pria itu mengetahui hal ini. Sama seperti Soo-Young, Jihyun merasa mustahil jika Kai sendiri yang mengatakannya pada Sehun.

“Apa kau memberitahukan keberadaanku disini pada Sehun?”

Soo-Young menggeleng, “Omong-omong sebenarnya siapa yang kau sukai? Sehun atau Kai?” Tidak tepat memang membicarakan percintaan di tengah permasalahan keluarga Jihyun tapi Soo-Young adalah tipe gadis ‘tidak peka’ yang tidak bisa menahan rasa penasarannya.

Sepertinya tanpa Jihyun menjawabnya, Soo-Young sudah tau siapa pria yang berhasil menempati hati Jihyun. Jika diliat dari raut wajahnya bisa Soo-Young tebak jika Kai lah pria itu, tapi entah kenapa Soo-Young merasa jika Sehun juga berhasil menempati satu sisi hati gadis ini. Jika dilihat dari interaksi mereka pada saat liburan kemarinlah yang membuat Soo-Young yakin akan hal tersebut.

“Kau yakin kalau perasaanmu pada Kai adalah murni perasaan suka antar lawan jenis?” Soo-Young yang semula berada di ambang pintu, kini sudah mendudukkan dirinya di sofa yang berada di kamar yang Jihyun tempati.

Pertanyaan Soo-Young saat ini entah kenapa membuat Jihyun bimbang, selama ini dirinya meyakini jika Kai telah mengambil alih hatinya. Dia merasa nyaman setiap kali bersama dengan Kai.

“Aku nyaman berada di dekat Kai oppa.”

Soo-Young berdecak sebal, bagaimana bisa perasaan nyaman di generalisasikan sebagai rasa suka, “Nyaman tidak berarti suka kau tau? Lagipula jika dilihat, bisa saja perasaan nyamanmu pada Kai adalah sinyal yang ingin diberitahukan oleh tubuhmu jika Kai adalah saudara kandungmu. Dengan kata lain itu semua merupakan ikatan batin antara kau dan Kai.”

Jihyun terdiam, kata-kata Soo-Young barusan benar-benar menamparnya. Jika melihat kebelakang memang perasaan nyaman yang Jihyun rasakan pada Kai terlalu cepat berbeda saat dengan Sehun. Belum lagi Kai yang selalu muncul disaat dirinya sedang dalam keadaan tidak baik. Mungkinkan ini semua berhubungan dengan ikatan batin antara kakak beradik? Apapun itu, Jihyun tidak bisa menjawabnya saat ini. Hatinya benar-benar dibuat bimbang karena ucapan Soo-Young barusan.

“Dan sebenarnya bagaimana perasaanmu yang sesungguhnya pada Sehun? Kau tau aku tidak pernah melihat Sehun menyukai seorang gadis sampai seperti ini. Sehun bahkan tadi benar-benar terlihat sangat khawatir padahal dulu saat dia menyukai Hyunji dia tidak sampai seperti ini.”

Bagaimana perasaannya dengan Sehun? Entahlah, Jihyun sama sekali tidak bisa menjawabnya, Jihyun akui semenjak acara berlibur kemarin, dia merasa nyaman dan aman saat berada di dekat Sehun. Tapi jika bertanya apakah dirinya menyimpan perasaan untuk Sehun, Jihyun sama sekali tidak bisa menjawabnya. Dia tidak ingin menjadikan Sehun sebagai pelarian di kala dirinya terpuruk dengan kenyataan jika Kai adalah saudara kandungnya.

“Jika ku tebak, kau juga tidak tau bagaimana perasaanmu dengan Sehun yang sesungguhnya benarkan?”

“Aku…tidak tau.”

Ucapan Jihyun membuat Soo-Young berdecak sebal, kali ini dia benar-benar percaya jika Jihyun memang belum pernah menjalin hubungan dengan pria sebelumnya.

“Cinta itu bukan hanya tentang rasa nyaman, kau tau? Dan entah kenapa aku justru merasa jika yang kau sukai itu Sehun. Karena yang aku lihat, saat bersama dengan Sehun kau bisa menjadi dirimu sendiri.”

Soo-Young benar, Jihyun menjadi dirinya sendiri saat bersama dengan Sehun. Dia bisa mengumpat, berteriak bahkan menangis di hadapan Sehun. Tapi semua itu tidak berlaku saat bersama dengan Kai jika berada dihadapan Kai, Jihyun akan menjadi gadis yang sangat manis dan tak banyak omong yang hanya bisa menurut semua ucapan Kai. Jika Kai menyuruhnya sesuatu, Jihyun pasti akan menurut. Dan kalau dipikir-pikir, Jihyun tak pernah sekalipun menurut apa yang Sehun katakan. Jika Sehun memerintahkan sesuatu, Jihyun pasti akan menolaknya.

3 hari sudah Jihyun menghilang, tapi Sehun masih tetap tak bisa mengetahui keberadaan gadis itu. Bahkan orang-orang suruhan Jackson sama sekali tidak bisa melacak kepergian Jihyun. Kyungsoo pun sama sekali tidak bisa melacak keberadaan Jihyun melalui GPS karena posisi ponsel Jihyun yang dalam keadaan mati. Dan hampir selama 3 hari ini, Sehun dan Hyunji selalu berkunjung ke rumah Jihyun untuk menjaga sekaligus melihat keadaan ibu Jihyun.

Sehun bahkan terus berhubungan dengan ayah Kai dan Jihyun selama 3 hari ini untuk bertukar kabar mengenai keberadaan Jihyun. Ayah Jihyun dan Kai mengalami kesedihan yang sama. Bahkan kemarin tuan Kim sampai tidak masuk kerja demi mencari Jihyun.

Sedangkan Kai, pria itu juga tidak masuk sekolah selama 3 hari ini. Ayahnya bilang, Kai selalu keluar saat tengah malam dan kembali saat menjelang pagi lalu mengurung dirinya di kamar selama seharian.

“Sehun bisa kah kau ke Octagon sekarang? Jongin mabuk dan membuat kekacauan disini.”

Panggilan masuk dari Minseok membuat Sehun mengumpat keras, belum selesai masalah menghilangnya Jihyun kini Kai justru membuat masalah. Sebenarnya apa yang ada di pikiran Kai saat ini, seharusnya pria itu ikut membantu untuk mencari Jihyun bukannya mabuk-mabukkan dan mencari masalah.

Sehun masuk ke dalam Octagon dan tidak membutuhkan waktu lama untuk mencari sosok Kim Jongin yang tengah terduduk di lantai bersama dengan Minseok, Kyungsoo dan juga Jackson. Kursi, bangku dan botol-botol minuman berserakan di sekeliling pria itu, kelihatan sekali jika Kai baru saja berusaha menghancurkan tempat ini.

“Bawa dia keluar.” Ucapan Sehun dibalas anggukkan oleh Jackson. Dia dan Kyungsoo pun langsung membopong Kai keluar, namun Kai justru dengan kasar melepaskan diri dari kedua sahabatnya itu dan melangkah keluar dengan sendirinya.

Tingkah Jongin kali ini benar-benar membuat Sehun tidak bisa menahan lagi kesabarannya. Begitu sampai berada di luar, Sehun langsung menarik kerah baju pria itu dan memberikan pukulan pada wajah tampan Kai. Kejadian yang begitu cepat membuat Jackson dan Kyungsoo tak sempat menahan Sehun.

Kai yang masih memiliki kesadaran, membalas pukulan Sehun hingga saat ini mereka berdua terlibat baku hantam. Jackson baru saja ingin melerai mereka, namun Kyungsoo menahannya.

“Biarkan mereka puas.” Kyungsoo tau jika Sehun dan Kai sama-sama memendam beban selama beberapa hari ini terutama Kai. Untuk saat ini Kyungsoo lebih memilih untuk membiarkan mereka berdua, lagipula Kai dalam keadaan mabuk jadi kekuatan yang dikeluarkannya tidaklah banyak sedangkan Sehun, pria itu terlihat menahan tenaganya karena jika tidak pasti saat ini Kai sudah tidak sadarkan diri akibat pukulan Sehun.

Sehun memandang Kai yang tengah terduduk di tanah dengan tajam, “Kau pikir hanya kau yang menderita, sialan? Jihyun juga sama sepertimu. Kemana saja kau saat Jihyun menghilang huh?”

“Apa aku harus peduli dengannya.”

“Apa kau bilang? Kau mau mati?” Ucapan Kai membuat Sehun geram dan kembali menarik kerah baju Kai.

“Semuanya sudah berakhir.” Ucapan Kai yang sangat terdengar menyedihkan membuat Sehun menahan dirinya untuk tidak melayangkan pukulannya pada wajah Kai untuk kesekian kalinya.

Bahkan saat ini Kai terlihat meneteskan air matanya yang Kyungsoo dan Jackson terlihat terkejut karena yang mereka tau Kai adalah sosok yang kuat melebih baja, yang tak pernah sekalipun meneteskan air matanya.

Sehun menghempaskan tubuh Kai hingga membuat Kai terpuruk di tanah, “Kalian urus pria sialan ini dan kurung dia hingga paman Kim menjemputnya.”

“Hidupku menyedihkan benarkan.”

“Berhenti bermain sebagai korban Kim Jongin. Kau hanya terfokus pada kenyataan jika Jihyun adalah adikmu hingga melupakan bagaimana perasaan ibumu.” Perkataan sinis Sehun benar-benar menusuk Kai. Sehun bahkan sudah tidak peduli lagi bagaimana mengenaskannya keadaan Kim Jongin kini. Kenyataan jika Kai tak mengindahkan keberadaan ibu kandungnya padahal jelas-jelas bibi Jung terlihat sangat mengkhawatirkan Kai.

Keesokan harinya Kai terbangun dengan merasakan nyeri di kepalanya, sejenak pria itu merenung dan otaknya berputar mengenai kejadian semalam. Kai bisa mengingat dengan jelas perkelahiannya dengan Sehun serta perkataan sinis yang Sehun lontarkan kepadanya.

Kai keluar dari kamar yang di tempatinya, semalam Jackson membawanya kesini karena tidak mungkin bagi mereka membawa Kai yang dalam keadaan mabuk pulang kerumahnya. Baru saja kakinya melangkah, netranya menangkap percakapan Kyungsoo dengan seseorang melalui telepon.

“Ada apa?” Jackson yang memiliki jiwa penasaran sejak dulu, merasa penasaran dengan panggilan telepon dari Hyunji yang tak biasa.

“Ibu Jihyun sakit, kita harus segera menemukan Jihyun.”

Perkataan Kyungsoo tadi membuat Kai gamang dibuatnya. Kenyataan jika ibunya saat ini tengah dalam keadaan tidak sehat benar-benar membuatnya tidak tenang. Belum lagi ucapan Sehun semalam yang terus berputar dibenaknya.

“Apa kita harus memberitahu Kai tentang ibunya?” tanya Jackson yang belakangan ini tertular virus ‘serius’ dari Kyungsoo. Masalah Kai dan Jihyun entah mengapa membuat sikap santainya berubah selama beberapa hari ini.

Begitu Kyungsoo menganggukkan kepalanya, Jackson berjalan menuju kamar yang ditempati Kai. Namun Jackson justru tak mendapati Kai dimanapun, dompet serta kunci mobilnya pun kini sudah raib.

“Dia kabur.” Ucap Jackson lemas kepada Kyungsoo, mereka tak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa berharap jika Kai segera bangkit dari keterpurukannya dan menerima kenyataan jika dia dan Jihyun bersaudara.

Hari libur nasional yang memang jarang di Korea di manfaatkan sebagian orang untuk beristirahat tapi tidak dengan keempat pemuda yang kini tengah berkumpul di sebuah penthouse mewah. Jackson, Sehun, Kyungsoo serta Sungjae kini tengah mengumpulkan semua informasi yang mereka miliki terkait keberadaan Jihyun.

Sungjae mencari informasi dari ayahnya dan juga orang-orang di sekitar kediaman Jihyun, Jackson dari orang-orang suruhannya sedangkan Kyungsoo dari lacakan GPS ponsel Jihyun. Namun karena ponsel Jihyun yang selalu dalam keadaan mati, sangat sulit untuk Kyungsoo melacaknya.

“Jihyun mengaktifkan ponselnya.” Ucapan Kyungsoo membuat semuanya berkumpul dan memusatkan netranya pada laptop yang tengah digunakan Kyungsoo.

Kyungsoo tidak menyia-nyiakan waktu karena takut jika Jihyun akan segera menonaktifkan ponselnya. Dan tidak membutuhkan waktu lama, posisi Jihyun sudah dapat diketahuinya.

Posisi Jihyun saat ini sangat tidak asing bagi Sehun dan bahkan Sungjae dapat mengenalinya hanya dalam hitungan detik. Rumah Soo-Young. Selama ini Jihyun bersembunyi di rumah Soo-Young dan selama ini juga Soo-Young melakukan akting yang sangat bagus.

“Park Soo-Young.” Geram Sehun lalu mengambil kunci mobilnya dengan kasar, sepertinya kali ini Soo-Young harus benar-benar dihukum.

Sungjae yang juga takut jika Sehun melakukan sesuatu terhadap kekasihnya itu, langsung menyusul Sehun untuk ikut ke kediaman Soo-Young. Sehun memang tidak akan melakukan kekerasan fisik ataupun verbal tapi Sehun bisa menjadi akses bagi Soo-Young kehilangan semua kartu kreditnya. Karena terakhir mereka bertengkar, Sehun mengadukan hal yang tidak-tidak pada ibu Soo-Young yang tak lain adalah bibinya. Dan alhasil kartu kredit Soo-Young ditarik selama sebulan yang membuat gadis itu bak gelandangan saat di sekolah.

Soo-Young sendiri saat ini tengah melakukan me time dengan memanjakan diri dirumah seharian dengan melakukan perawatan. Namun kegiatannya terganggung saat Sehun tiba-tiba saja masuk ke rumahnya tanpa permisi terlebih dahulu.

“Tidak bisakah kau masuk dengan cara baik-baik?” Sinis Soo-Young namun kesinisannya tiba-tiba berubah saat menyadari jika Jihyun sedang berada di kediamannya saat ini yang artinya kedatangan Sehun bisa saja berhubungan dengan Jihyun.

“Dimana Jihyun.”

“Kenapa menanyakannya padaku? Sungjae kau juga datang?” Soo-Young langsung merangkul lengan kekasihnya itu dengan posesif dan menjauhkan dirinya dan juga Sungjae dari sosok Oh Sehun.

“Joy, katakan saja dimana Jihyun.” Kali ini Sungjae yang berbicara, Sungjae tidak mau jika nantinya Soo-Young dan Sehun bertengkar karena Soo-Young yang tak mau memberitahu dimana Jihyun berada.

Karena tidak sabar, Sehun membuka semua pintu yang berada di kediaman Soo-Young. Mudah baginya untuk mengetahui letak ruangan di kediaman Soo-Young karena memang Sehun sering berkunjung kesini jika ibu Soo-Young sedang berada di Korea.

“Oh Sehun apa yang kau lakukan?” Soo-Young berteriak histeris sekaligus memberikan sinyal pada Jihyun yang berada di lantai dua. Entah suara Soo-Young terdengar atau tidak karena setiap kamar selalu diberikan peredam suara.

Soo-Young semakin panik saat Sehun sudah berada di dekat kamar yang Jihyun tempati, bahkan Soo-Young langsung menyusul Sehun.

Rasa khawatir menyeruak di benaknya karena dari setiap kamar yang dicarinya tak terdapat sosok Jihyun di dalamnya. Dan harapan Sehun tinggal dua kamar terakhir yang merupakan kamar kosong yang biasa ditempatinya saat menginap dan juga kamar Soo-Young.

“Oh ya Tuhan.” Desah Soo-Young saat Sehun membuka pintu kamar yang di tempati Jihyun.

Sungjae yang memang pintar menebak ekspresi Soo-Young langsung menarik kekasihnya itu turun, mungkin ini saatnya dia memberikan hukuman untuk Soo-Young karena telah membantu Jihyun kabar dan membuat semua orang khawatir.

Begitu membuka pintu, Sehun bernafas lega karena sosok yang dicarinya tengah menatapnya dengan raut keterkejutan. Tak menunggu waktu lama, Sehun langsung melangkah dan menarik Jihyun ke dalam pelukannya.

Jihyun hanya membeku ditempatnya saat Sehun dengan posesifnya merengkuh tubuhnya kedalam pelukannya. Tak ada satupun dari mereka yang mampu berkata-kata, Jihyun yang terlalu terkejut dengan kedatangan Sehun sedangkan Sehun yang terlalu menikmati memeluk gadis yang selama beberapa hari ini dirindukannya.

“Sudah puas melarikan dirinya hm?” Sehun membungkukkan tubuhnya agar sejajar pada gadisnya lalu menatap kedua manik mata Jihyun. Entah kenapa tatapan itu membuat Sehun lagi-lagi menarik Jihyun ke dalam pelukannya.

“Aku tau ini berat untukmu tapi kau tidak bisa memendam semuanya sendiri dan melarikan diri dari masalah seperti ini Ji.” Sehun bisa merasakan jika tubuh Jihyun mulai bergetar, gadis itu menangis untuk kesekian kalinya dihadapan Sehun.

“Ibumu sakit, Ji.” Lanjutnya, Jihyun pun refleks melepas pelukan Sehun dan berharap jika ucapan Sehun hanyalah bualan belaka agar dirinya mau kembali pulang tapi saya Jihyun tak menemukan satu titik pun kebohongan dari diri Sehun.

“Pulang bersamaku ya!” ucapan yang lebih terdengar sebagai sebuah keseharusan diucapkan Sehun, dan pria itu pun bersyukur saat satu anggukkan keluar dari gadis dihadapannya ini.

Jihyun dan Sehun kini sudah sampai di depan kediaman Jihyun. Namun langkah Jihyun terasa berat, kembali kerumahnya sama saja membuatnya teringat tentang hubungannya yang selama ini terjalin dengan Kai. Keterdiaman Jihyun membuat Sehun memutuskan untuk mengenggam tangan gadisnya itu. Dan entah kenapa genggaman Sehun seakan memberikan kekuatan lebih untuknya.

Langkah mereka terhenti saat mendengar percakapan dua orang wanita. Sehun yang juga mendengarnya entah kenapa merasa yakin jika salah satu dari dua wanita itu adalah ibu Hyena. Kalau memang benar, wanita itu pasti memiliki niat yang tidak baik.

“Ku mohon jangan lagi kembali, aku Jongin dan anakku Hyena sudah bahagia selama kau pergi. Aku yang sudah merawat Jongin selama ini, dan kau tiba-tiba muncul untuk merebut semua kebahagiaanku.”

Sehun berdecak kesal, dia sangat tau bagaimana ibu Hyena memperlakukan Jongin. Jangankan merawatnya, melihat Jongin saja tidak. Dia tak pernah satu kali pun menganggap Jongin sebagai anaknya.

Baru saat Sehun ingin melangkah masuk ke rumah Jihyun seseorang terlebih dahulu mendahuluinya, Kim Jongin. Ternyata sejak tadi Jongin berada di belakang mereka berdua dan turut mendengar bualan yang dilontarkan ibu Hyena. Kedatangan Jongin yang tiba-tiba bukan hanya mengagetkan Sehun tapi juga Jihyun.

“Beraninya kau berkata seperti itu pada ibuku!” Kemunculan Jongin membuat ibu Hyena terkejut dan lagi ini pertama kalinya Jongin berbicara dengan nada tinggi bahkan nyari membentak padanya yang tentunya membuat wanita itu takut akan sosok anak tirinya ini.

“Bahagia kau bilang, cih. Kau bahkan tak pernah menganggap keberadaanku dirumah. Seharusnya kau sadar dimana posisimu nyonya Lee. Kau lah yang keberadaannya tak dianggap, ayahku hanya menganggapmu sebagai pengasuhku, tidak lebih. Dan aku tidak bisa bayangkan apa yang akan ayahku lakukan jika dia tau bagaimana sikapmu padaku selama ini.”

Tubuhnya Lee Min Hee terlihat bergetar menahan amarah, ucapan Jongin barusan benar-benar menginjak harga dirinya. Emosi saat ini benar-benar menguasainya hingga membuatnya melayangkan tangannya kearah Jongin, namun Sehun dengan cepat menahan tangan wanita itu dan mencengkramnya dengan kuat.

“Bukankah seorang pengasuh harus selalu tunduk pada majikannya?” ucapan Sehun yang terkesan dingin dan sarkastik membuat Jongin diam-diam menyunggingkan senyuman tipisnya.  “Mau kau apakan wanita ini?” tanyanya pada Jongin sambil tetap mencengkram tangan Lee Min Hee.

Jongin memandang ibu tirinya itu dengan tatapan merendahkan, “Lepaskan saja, biar ayahku yang akan mengurusnya. Dia yang lebih berwenang untuk mengusirnya.”

Sehun melepaskan cengkramannya dengan kasar pada Lee Min Hee dan membiarkan wanita itu pergi dari rumah Jihyun.

Setelahnya wanita itu pergi, Jongin lalu mengalihkan tatapannya pada ibunya yang tengah terduduk lemas. Dia pun berlutut dihadapan ibunya sambil menggenggam kedua tangan wanita yang selama ini dirindukannya, “Kembalilah ke rumah bu, demi ku dan juga Jihyun. Kami membutuhkan orang tua yang lengkap. Dan aku membutuhkan ibu.” Jongin berucap dengan lirih dan menangis dihadapan ibunya.

Jihyun tak lagi mampu menahan air matanya bahkan Sehun juga ikut terbawa perasaan yang membuatnya merindukan sosok ibunya yang menghilang entah kemana.

Ibu Jihyun mengalihkan pandangannya pada sosok Jihyun, entah kenapa Jihyun justru mengangguk pada ibunya seakan memberikan sinyal jika dirinya setuju atas permintaan Jongin tadi, “Ibu akan kembali.” Ucapnya sambil mengelus rambut anak lelakinya dan memeluknya dengan hangat.

Jihyun dan ibunya kini sudah berada di kediaman keluarga Kim, sedangkan Sehun sudah kembali kerumahnya. Sebenarnya tadi Jihyun meminta Sehun untuk ikut karena rasanya terlalu canggung jika dia harus berhadapan dengan Jongin saat ini namun Sehun menolaknya dengan mengatakan jika dia harus membiasakan diri dengan kehadiran Jongin sebagai kakaknya.

Kim Jonghwa dan beberapa pelayan langsung menyambut istri dan juga anak perempuannya dengan hangat. Ibu Jihyun dan tuan Kim memang belum resmi bercerai jadi secara hukum mereka masih tetap suami istri.

Sementara ayah dan ibunya berbincang, Jihyun diantarkan seorang pelayan menuju kamar yang akan ditempatinya. Kamar yang jauh lebih besar serta walk in closet yang membuatnya terkejut karena sudah terisi oleh pakaian, tas serta sepatu yang sesuai dengan ukurannya. Sebenarnya ini semua berlebihan bagi Jihyun karena menurutnya dia masih bisa memakai pakaiannya yang biasa.

“Sudah puas menikmati posisi barumu?”

Jihyun berbalik dan menemukan Hyena tengah menatapnya tajam. Hyena ternyata mengamati kedatangan Jihyun dan ibunya sejak tadi, dia benar-benar membenci kenyataan jika Jihyun gadis yang selama ini dibencinya merupakan anak kandung ayah tirinya.

Kebencian Hyena bertambah dia diusir dari kamarnya yang selama ini ditempatinya karena Jihyun. Belum lagi semua barang di kamar Jihyun saat ini benar-benar baru, tak ada satupun barang dan furniture yang dulu pernah digunakan Hyena.

“Aku benar-benar membencimu Jung Jihyun, apa kau pikir aku bisa membiarkanmu menikmati semua kemewahan yang seharusnya menjadi milikku?”

Hyena merintih keras saat Jongin tiba-tiba mencengkram lengannya dengan keras, pria itu menarik paksa Hyena keluar dari kamar Jihyun menuju kamarnya yang terletak di lantai 1. Dan menghempaskan tubuh Hyena dengan kasar hingga membuat gadis itu terduduk di lantai.

“Ibumu sudah membuat masalah dan sekarang kau juga ikut membuat masalah seperti ibumu, kalian berdua ingin sekali diusir dari rumah ini ya? Lebih baik mulai sekarang kau dan ibumu mengemaskan barang-barang kalian, karena aku yakin ayah tak akan membiarkan kalian bertahan disini lebih lama lagi.”

Bonus Bbyu Couple

Sungjae menarik Soo-Young menuju ruang tengah untuk menghukum kekasihnya itu, “Angkat kedua tanganmu.”

Soo-Young menggerutu pelan dan menuruti perintah Sungjae sambil mengerucutkan bibirnya, “Aku hanya membantu Jihyun, aku juga menyembunyikan keberadaannya karena Jihyun yang meminta. Aku…”

Sungjae memotong ucapan Soo-Young dengan mengecup bibir kekasihnya itu singkat, lalu memeluknya “Itu hukuman dariku karena kau sudah menggantikan posisiku untuk menjadi teman Jihyun disaat dia sedang terpuruk.”

——-

Part ini udah panjang belum?? Maaf buat Jongin-Jihyun Shipper yang kapalnya kandas, semoga chapter akhir nanti + sequel bisa ngebales kekecewaan kalian ya. Dan tolong tinggalin email kalian dibawah ya, buat aku send password ^^ Dan karena banyak yang minta sequel jadi aku putusin buat utamain bikin sequel daripada bikin work baru hehe :))

 

 

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 621

Trending Articles