Title: Isn’t Love Story Chapter 4 – Past
Writen By: Vartstory
Main Character:
Kim Jongin | Jung Jihyun | Park Hyunji | Oh Sehun
Supporting Character:
Yook Sungjae | Park Soo Young/ Joy | Yoon Hyena | Jackson Wang | Do Kyungsoo | Kang Ahra
Genre:
Romance | Friendship | School
Leght:
Chaptered
Teaser + Cast Introduction | Chapter 1 | Chapter 2 | Chapter 3 | Chapter 4
Hari ini Jihyun berangkat lebih pagi dari kemarin, cukup satu kali Jihyun datang terlambat ke sekolah. Dan hari ini Jihyun kembali di sambut oleh kerumunan atau Sungjae yang menyebutnya ‘lingkaran setan’ berada tepat di depan pintu masuk utama sekolahnya. Jihyun memutuskan untuk melihat dari jauh tentang apa yang membuat semua siswa Empire berkerumun seperti itu. Dan benar saja, lagi-lagi Sehun dan Kai membuat keributan. Jihyun tidak habis pikir kenapa kedua pria itu sangat tidak akur.
Jihyun tersentak saat seseorang menepuk pundaknya, “Sungjae, kau mengagetkanku.” Orang itu, Sungjae terkekeh pelan saat melihat reaksi Jihyun. Lalu Sungjae mengalihkan pandangannya kearah ‘lingkaran setan’ yang berada di depan pintu masuk utama.
“Mereka lagi.” Ucapan Sungjae mengisyaratkan jika hal ini bukanlah terjadi sekali ataupun dua kali melainkan berkali-kali.
“Apa mereka selalu seperti itu?”
Sungjae menganggukkan kepalanya lalu mensedekapkan kedua tangannya, “Mereka berdua layaknya sebuah magnet. Mereka adalah dua kutub yang sama. Sangat sulit untuk menyatukan mereka, bahkan mustahil untuk melihat mereka bersatu dan berdampingan satu sama lain.”
Jihyun memandang Sungjae serta Sehun dan Kai secara bergantian, “Sesulit itu kah? Tapi segala sesuatu yang terjadi pasti ada penyebabnya. Maksudku apa ada sesuatu yang terjadi diantara mereka berdua hingga membuat mereka saling bermusuhan seperti ini?”
Sungjae menghembuskan nafasnya, mendengar pertanyaan Jihyun membuatnya bimbang karena apa yang terjadi pada Kai dan Sehun di masa lalu bukanlah sesuatu yang menjadi urusannya. Namun karena Sungjae tau jika Jihyun adalah gadis yang dapat dipercaya, dan tidak akan berkomentar aneh-aneh, jadi Sungjae memutuskan untuk menceritakannya pada Jihyun.
“Ini terjadi sekitar 2 tahun yang lalu, dulu Kai hyung, Sehun hyung, Kyungsoo hyung dan Jackson hyung bersahabat baik. Bahkan mereka dijuluki F4 yang sesungguhnya, mengalahkan F4 yang berada di drama. Namun semuanya berubah saat Hyunji noona akan dijodohkan dengan Kai hyung, dan Sehun hyung yang mengetahui itu tidak terima.”
“Sehun sunbae menyukai gadis itu?”
Sungjae menganggukkan kepalanya, “Aku juga tidak tahu pasti bagaimana hubungan Sehun hyung dan Hyunji noona dulu. Tapi sepertinya Sehun hyung sangat menyukai atau mungkin mencintai Hyunji noona. Dan mengecap Kai hyung sebagai penghianat. Dan sejak itu persahabatan mereka berantakan, karena Sehun hyung yang saat itu sangat labil, Jackson hyung memutuskan untuk tetap berada di sisi Sehun hyung, takut jika Sehun hyung melakukan hal-hal diluar kendalinya. Sedangkan Kyungsoo hyung tidak berada di sisi siapapun, dia berada di tengah-tengah. Gadis yang kau temui kemarin, dia adalah Hyunji noona. Itu sebabnya Soo Young sangat ketus kepadanya, karena Soo Young menganggap jika Hyunji noona yang membuat persahabatan Kai hyung dan Sehun hyung berantakan, dan Hyunji noona juga yang membuat Sehun hyung semakin bersikap seenaknya dan menjadi sangat menyebalkan.”
“Aku tidak menyangka jika hubungan mereka serumit itu.”
Entah kenapa Jihyun merasa iba kepada Sehun. Karena siapapun akan merasa sangat tersakiti saat orang yang dicintainya ternyata merupakan takdir sahabatnya sendiri. Walaupun Kai juga tidak bisa disalahkan karena perjodohan itu bukanlah Kai yang menginginkannya.
Jihyun langsung menoleh saat mendengar suara teriakkan yang berasal dari ‘lingkaran setan’. Dan benar saja, Sehun saat ini sudah berada di tanah, dengan tangan kanannya menahan bobot tubuhnya. Dapat dipastikan jika Kai baru saja memukul Sehun. Namun Sehun segera bangkit dan membalas pukulan Kai hingga membuat Kai terdorong mundur.
Jihyun yang memang tidak bisa melihat adegan kekerasan, langsung berjalan kearah Sehun dan Kai untuk melerai mereka berdua namun Sungjae sudah lebih dulu menahan lengannya.
“Jangan mencoba untuk masuk dalam ‘lingkaran setan’, Ji. Sekali kau masuk ke dalamnya, jangan pernah mencoba untuk bisa keluar.”
Mendengar ucapan Sungjae, Jihyun memutuskan untuk tidak ikut campur. Dan tetap menatap kedua orang itu dari kejauhan. Jihyun dapat melihat dua pria berlari menghampiri Kai dan Sehun, lalu menahan mereka berdua. Seorang pria yang nampak lebih kecil terlihat menatap tajam Sehun dan Kai lalu meneriaki mereka sesuatu.
“Mereka berdua itu…”
Sungjae menyeka perkataan Jihyun, “Kyungsoo hyung dan Jackson hyung.”
Jihyun masih tetap menatap drama yang berada beberapa meter dihadapannya. Melihat Kai yang tengah melepaskan tangan Kyungsoo dari kemejanya dengan kasar, dan berjalan pergi meninggalkan Sehun, Kyungsoo dan Jackson sambil menyeka darah yang berada di mulutnya.
“Ayo masuk.” Ajak Sungjae saat melihat Sehun beserta kedua temannya sudah berjalan meninggalkan area pintu masuk.
Saat sedang berjalan menuju ruangan kelasnya, Jihyun melihat sebuah kertas pengumuman yang menarik perhatiannya terpampang di mading sekolah. Dalam kertas tersebut tertulis jika radio sekolah tengah mencari seorang penyiar baru, dan dibawahnya juga tertulis jika penyiar radio nantinya akan menerima bayaran. Hal itu tentunya menarik perhatiannya, mengikuti ekskul yang diwajibkan sekaligus mendapatkan bayaran tentunya Jihyun tidak akan melewatkan kesempatan ini dan memutuskan untuk bergabung pada club radio.
Jihyun meletakkan tasnya diatas meja dan akan segera berlalu meninggalkan kelas kalau saja Sungjae tidak bertanya padanya, “Kau mau kemana?” tanyanya, Jihyun mengangkat kertas pengumuman yang tadi sempat diambilnya dimading dan memperlihatkannya kepada Sungjae.
Sungjae yang sekilas membaca kertas yang diperlihatkan Jihyun langsung mengangkat sebelah tangannya dan menggumamkan ‘Fighting’ pada sahabatnya itu.
Jihyun berjalan menuju ruang siaran dengan raut wajah gembira, walaupun Jihyun tidak tahu berapa bayaran yang akan diterimanya namun berapapun nominalnya setidaknya itu akan tetap membantu perekonomian keluarganya. Seperti kata pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, benarkan?
Namun langkah Jihyun terhenti saat melihat Kai yang sedang bersandar di pilar sembari memegang bibirnya dan menampilkan wajahnya yang terlihat meringis kesakitan. Jihyun melangkah menghampiri Kai namun sedetik kemudian Jihyun menghentikan langkahnya karena ragu namun setelah mengingat Kai yang sudah berulang kali menolongnya, Jihyun yang merasa berhutang budi pun melanjutkan langkahnya.
Kai sendiri masih merasa sakit di ujung bibirnya akibat pukulan Sehun tadi, tapi Kai bisa memastikan jika pukulan Sehun tidak sekuat pukulannya hingga membuat Sehun jatuh tersungkur. Suara Kyungsoo yang tadi memaki dirinya dan Sehun, terus menggema diotaknya. Sampai kapan kalian akan terus bersikap bodoh dan kekanakkan seperti ini? Kau Oh Sehun, berhenti menyalahkan Jongin atas semua yang terjadi. Dan Kau Kim Jongin, berhenti menutup dirimu dan berhentilah bersikap seakan-akan tidak ada satupun yang peduli kepadamu.
Kai tersenyum miris mengigat perkataan Kyungsoo tadi, kau menyebut dirimu sebagai sahabatku tapi kau tidak mengerti apa-apa tentangku.
Kai menatap sepasang sepatu wanita yang entah sejak kapan tengah berada di hadapannya. Gadis yang berdiri di hadapannya menyerahkan sebuah plester kepada Kai, melihat hal itu Kai pun mengangkat kepalanya dan menatap gadis yang kini tengah menunduk. Tanpa sadar seulas senyum ditampilkan oleh sang pewaris tahta Empire Group itu.
“Jika kau ingin memberikan itu kepadaku seharusnya kau mengatakan sesuatu, katakanlah ini untukmu atau ini untukmu sunbae yang tampan.”
Mendengar ucapan Kai, Jihyun langsung menatapnya sekilas, “Ini untukmu. Anggap saja sebagai balas budi karena kau sudah berulang kali menolongku.”
Kai mengambil plester yang diberikan oleh Jihyun, “Balas budimu diterima. Tapi sebelumnya, bukankah kita belum berkenalan secara resmi? Baiklah aku akan mempernalkan diri, namaku Kim Jongin kau bisa memanggilku Jongin atau Kai.”
Jongin mengangkat dagunya mengisyaratkan untuk Jihyun memperkenalkan dirinya pada Kai, “Namaku Jihyun, Jung Jihyun. Tapi maaf aku harus segera pergi.” Jihyun membungkukan tubuhnya dan berjalan meninggalkan Kai. Tapi baru berjalan beberapa langkah, Jihyun sudah menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Kai.
“Emm itu, apa kau tau dimana ruang siaran radio?” Kai terkekeh kecil dan menunjukkan sebuah arah yang berada di sisi kanan Jihyun dengan telunjuknya. Entah pesona apa yang dimiliki Jihyun hingga bisa membuat sisi asli seorang Kim Jongin muncul. Kai sendiri masih tidak bisa menebak apa yang terjadi pada dirinya setiap kali Jihyun muncul dihadapannya.
Senyuman Kai menghilang saat suara seorang gadis memanggilnya. Gadis yang tidak lain adalah Park Hyunji, tunangannya. Gadis yang merupakan teman kecilnya dan Sehun. Gadis yang membuat semua keadaan semakin bertambah rumit.
Hyunji menatap nanar Kai yang wajahnya kini terbalut beberapa lebam akibat perkelahiannya tadi dengan Sehun. Oh Sehun. Teman kecilnya yang dulu sering menjahilinya. Teman kecilnya yang dulu selalu menemaninya kemanapun. Teman kecilnya yang kini berubah menjadi pria tak berperasaan. Dan Hyunji bukannya tidak tahu alasan Sehun berubah, Hyunji sangat tahu karena dirinyalah yang telah merubah seorang Oh Sehun menjadi seperti ini. Lebih tepatnya, perjodohannya dengan Kai lah yang membuat Sehun berubah. Semakin menjauh dan sulit untuk digapai.
“Kau tak apa?” Hyunji tersenyum pedih saat Kai memalingkan wajahnya ketika dirinya mencoba menyentuh ujung bibir Kai yang terluka.
“Jangan buang waktumu hanya untuk memperhatikanku.” Ujar Kai sakartis lalu pergi meninggalkan Hyunji tanpa memandang wajahnya sama sekali. Sejenak raut wajah Hyunji berubah sendu namun sedetik kemudian Hyunji kembali memasang senyumnya. Atau lebih tepatnya, senyum palsunya.
Sebaik apapun perlakuan Hyunji padanya, Kai tetap tidak akan pernah memandangnya. Sejak kedua orang tuanya memutuskan untuk menjodohkan mereka, semenjak itu juga sikap Kai padanya berubah seratus delapan puluh derajat. Dulu walaupun Kai bersikap dingin padanya, Kai selalu ada di dekat Hyunji. Mendengarkan keluh kesahnya, dan menenangkannya jika dirinya menangis karena ulah Sehun yang menjahilinya.
Dulu, Hyunji pikir sikap Kai padanya berubah karena Kai yang telah menjalin hubungan dengan Soo Young dan tidak terima jika hubungannya dengan Soo Young terhalangi dengan perjodohan mereka, namun beberapa bulan setelah pertunangan mereka, Hyunji tahu jika hubungan Soo Young dan Kai dulu sama sekali tidak didasari rasa cinta.
Ya dulu Kai pernah menjalin hubungan dengan Soo Young yang sekarang menjadi milik Sungjae. Mereka menjalin hubungan saat Kai berada di tingkat akhir sekolah menengah pertama. Soo Young mengenal Kai saat dirinya menjadi siswi tingkat dua sekolah menengah pertama Empire, saat itu Sehun mengenalkannya pada Kai yang ketika itu masih berstatus sebagai sahabatnya. Karena Kai yang terlihat cool belum lagi Kai yang berstatus sebagai pewaris Empire Group membuat Soo Young menyukai Kai dan memintanya menjadi kekasihnya. Entah apa yang saat itu dipikirkan Kai, Kai menerima Soo Young begitu saja menjadi kekasihnya. Dan saat Kai dijodohkan dengan Hyunji, hubungan mereka berakhir begitu saja bahkan Soo Young tidak merasa sedih ataupun terpukul sama sekali. Sikap Soo Young yang seperti itulah yang membuat Hyunji tahu jika hubungan Soo Young dan Kai hanyalah status belaka, bukanlah hubungan yang didasari rasa sayang dan cinta layaknya pasangan lain.
-o-
Jihyun mengetuk pintu ruang siaran radio dan memasuki ruang siaran saat seseorang menyuruhnya untuk masuk. Jihyun mengedarkan pandangannya pada ruang siaran radio yang tidak terlalu besar namun dengan peralatan siaran yang terbilang cukup lengkap.
“Kau? Sedang apa kau disini?” Soo Young yang melihat Jihyun memasuki ruangan siaran langsung memandangnya dan menatap Jihyun intens. “Jangan katakan jika kau ingin mendaftar sebagai DJ?” Soo Young melipat tangannya di depan dada dan menatap Jihyun tajam.
“Memangnya kenapa jika dia ingin mendaftar? Club radio terbuka untuk siapapun Youngie” Pria yang sedari tadi duduk membelakangi Jihyun, memutar badannya dan tersenyum kearah Jihyun. Jihyun mengenal pria ini, pria yang kini dihadapannya ada pria yang tadi melerai pertengkaran Kai dan Sehun.
“Aku tidak suka dengannya, dia selalu saja menempel dengan Sungjaeku.” Soo Young mengerucutkan bibirnya dan menatap Jihyun dengan wajah kesal.
“Kau belum menikah dengan Sungjae, itu artinya Sungjae belum resmi menjadi milikmu. Dan berhentilah memanggil Sungjae dengan sebutan Sungjaeku.”
“Oppa!!” pekik Soo Young yang tidak terima pada omongan pria di hadapannya. “Kalian menyebalkan!!” Karena kesal tidak ada yang membelanya, Soo Young keluar dari ruang siaran dengan berjalan sembari menghentakkan kakinya.
Sesaat setelah Soo Young meninggalkan ruang siaran, Kyungsoo memandang Jihyun dan mensedekapkan kedua tangannya di depan dada, “Jadi kau sungguh ingin bergabung dengan Club Radio?” tanya Kyungsoo yang dibalas anggukan kepala oleh Jihyun. “Jadi kenapa aku harus menerimamu menjadi anggota Club? Apa alasanmu bergabung bersama kami?”
Jihyun sama sekali tidak memikirkan alasan apa yang akan dibuatnya untuk menjawab pertanyaan Kyungsoo, karena satu-satunya alasan kenapa dia bergabung adalah karena bayaran yang akan di dapatnya. “Aku tidak mempunyai alasan khusus. Aku bergabung bersama club ini karena sekolah yang mewajibkan aku memilih setidaknya satu ekstrakulikuler untuk aku ikuti, selain itu aku juga tertarik dengan bayaran yang akan diberikan.”
Kyungsoo menganggukkan kepalanya mendengar alasan Jihyun, “Jadi alasanmu masuk ke Club Radio hanya untuk uang?” Mendengar ucapan Kyungsoo tersebut, Jihyun hanya bisa menundukkan kepalanya dan bersiap diusir dari ruang siaran karena Jihyun yakin dirinya tidak akan diterima masuk sebagai anggota Club Radio.
“Kau diterima.” Seketika Jihyun mengangkat kepalanya dan menatap Kyungsoo yang sedang tersenyum ramah kepadanya. “Selamat bergabung bersama kami nona..” Kyungsoo menghentikan kalimatnya saat menyadari jika dirinya yang belum mengetahui nama Jihyun.
Jihyun yang menyadari itu langsung memperkenalkan dirinya, “Namaku Jung Jihyun.”
“… nona Jung kembalilah lagi kesini saat jam istirahat nanti, aku akan memberitahu apa saja yang akan kau lakukan sekaligus memberikan pelatihan kecil bagaimana menggunakan peralatan yang akan kau gunakan saat melakukan siaran radio.”
Jihyun menganggukkan kepalanya lalu keluar dari ruang siaran dan berapapasan dengan Jackson yang ingin menemui Kyungsoo. Jackson yang berpapasan dengan Jihyun menengok dan kemudian mengalihkan pandangannya kearah Kyungsoo.
“Anak baru itu, apa yang dilakukannya disini? Apa dia bergabung dengan Club mu?” tanya Jackson sambil menarik kursi dan duduk tepat disamping Kyungsoo.
Kyungsoo membalas pertanyaan Jackson dengan anggukkan kepala, sembari merapikan beberapa materi siaran yang tadi disusunnya bersama dengan Soo Young.
Jackson menyenderkan punggungnya ke kursi dan mengangkat kedua kakinya keatas meja, “Aku merasa kasihan dengan gadis itu.”Ucapan Jackson membuat Kyungsoo menghentikan kegiatannya dan menatap Jackson seakan meminta penjelasan, “Gadis itu, target Sehun selanjutnya.”
Kyungsoo berdiri dan mensedekapkan kedua tangannya di depan dada, “Sehun tidak mungkin menjadikan seseorang sebagai targetnya jika tanpa alasan apalagi targetnya itu seorang wanita. Apa ini lagi-lagi berhubungan dengan Jongin?”
Jackson menjentikkan jarinya lalu menganggukkan kepalanya, “Sehun merasa jika Jongin tertarik pada gadis itu karena Jongin sudah dua kali menolong gadis itu. Kau tahu kan bagaimana Jongin, dia tidak pernah peduli akan nasib seseorang tapi sekarang dia malah sering menolong gadis itu.”
Kyungsoo menyenderkan punggungnya di kursi yang didudukinya, bertahun-tahun bersahabat dengan Jongin membuat dirinya tahu bagaimana sifat sahabatnya itu. Benar apa yang dikatakan Jackson, jika Jongin tidak pernah peduli akan apa yang terjadi di sekitarnya.
Kyungsoo masih ingat, dulu mereka berempat atau lebih tepatnya Sehun dan Jackson pernah melakukan pembullyan dengan cara mencoret loker seseorang yang menjadi target dengan tanda X berwarna merah. Jika seseorang sudah menjadi target, itu artinya orang itu akan menjadi target pembullyan oleh seluruh siswa Empire. Dan hanya Kyungsoo yang tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh kedua temannya yang membuat Kyungsoo tidak pernah muncul saat teman-temannya membully seseorang. Pernah suatu waktu, seorang pria yang Kyungsoo tahu adalah teman dekat Jongin semasa sekolah dasar, menjadi target Sehun selanjutnya. Pria itu dibully habis-habisan hingga membuatnya berlutut meminta pertolongan dari Jongin, sedangkan Jongin hanya menatap pria itu tak acuh lalu pergi meninggalkan tempat pembullyan begitu saja. Dan dari informasi yang di dapatnya, pria itu akhirnya pindah sekolah satu hari setelah hari naasnya.
“Kau berpikiran yang sama dengan Sehun?”
Jackson mensedekapkan tangannya di depan dada dan membuat wajah yang seolah tengah berpikir, “Sepertinya iya, sepertinya juga tidak. Fifty Fifty. Mungkin aku akan percaya jika Jongin menyukai anak baru itu kalau aku melihatnya secara langsung. Jikapun memang ternyata Jongin benar menyukai gadis itu, ini adalah sebuah anugrah. Kim Jongin si pangeran es akhirnya jatuh hati pada seorang gadis lugu, kau tahu aku bahkan sempat berpikir jika Jongin itu penyuka sesama jenis.”
Kyungsoo memukul kepala sahabatnya itu karena ucapan konyolnya, “Jangan bodoh.”
“Aku berpikiran seperti itu memang karena Jongin tidak pernah terlihat benar-benar menyukai seorang gadis. Saat menjalin hubungan dengan Soo Young saja, aku sama sekali tidak melihat ketertarikan darinya. Bahkan selama dua tahun pertunangannya dengan Hyunji, tak pernah sekalipun aku melihat Jongin menunjukkan ketertarikannya pada Hyunji. Ah dan satu hal yang harus kau tahus sesaat sebelum Jongin memukul Sehun tadi, gadis itu sempat menjadi topik perdebatan mereka.”
Bicara tentang Hyunji, membuat Kyungsoo berpikir atas perasaan salah satu sahabatnya itu, “Kalau memang benar Jongin menyukai gadis itu, menurutmu bagaimana perasaan Hyunji saat mengetahui hal itu?”
Ah Kyungsoo benar, Jackson melupakan Hyunji yang tidak lain adalah tunangan Jongin. Walaupun Hyunji tidak pernah mengatakan secara langsung kalau dirinya menyukai Jongin, tapi sikap yang ditunjukkannya kepada Jongin sangat menjelaskan kalau dirinya menyukai pria berkulit tan itu. Dan sedetik kemudian mereka berdua yakin, sebentar lagi akan hadir masalah baru yang jauh lebih rumit. Yang tentunya akan membuat hubungan Jongin dan Sehun semakin memburuk.