Title : Alena & Mortem
Cast :
- Cho Kyuhyun (Super Junior)
- Park Yeon Min / Alena (OC)
- Xi Luhan
- Kim Jongin / Kai (Exo)
Genre : Fantasy, dark
Author’s note: Hai! Terima kasih untuk respon baik di prolog fanfic ini. Di part 1 ini akan dimulai pengenalan karakter dan alasan kenapa kehidupan Kyuhyun miris sekali. Semoga suka ya! Selamat membaca dan selamat jungkir balik dalam kehidupan Kyuhyun :)
Once again, Cho Kyuhyun belong to God, but this story is belong to me :)
Chapter : (Prolog)
**********************************
Previous Chapter
*Kyuhyun POV*
Persetan dengan semuanya. Aku lelah, sangat lelah. Hidupku memang sudah tidak berharga. Kakiku terus melangkah ke arah gedung kosong dan terus berlari menaiki tangga sampai lantai teratas. Dadaku bergerak naik turun, menahan setiap amarah, frustasi dan kesedihan. Kulayangkan pandanganku kepada langit gelap.
“Kenapa? KENAPA HARUS AKU YANG MENDAPATKAN KEHIDUPAN SEPERTI INI? APA SALAHKU? KENAPA DUNIA BEGITU MEMBENCIKU?” Airmata yang sudah sekian lama kupendam akhirnya tumpah juga, menyatu dengan rintik hujan dan gemuruh petir.
Sakit. Aku menggenggam dadaku yang sakit. Seperti ada ribuan jarum yang menusuk jantungku. Apa aku tidak layak untuk hidup? Aku melangkah semakin dekat ke arah pinggir gedung. Lampu kota di bawahku seakan menghipnotis. Apa aku akhiri saja hidup ini? Mungkin aku bisa menemukan kebahagiaan dalam kematian. Lagipula dunia tidak menginginkan keberadaanku. Tinggal selangkah lagi aku bisa terbebas dari rasa sakit.
Aku menutup kedua mataku dan tersenyum.
“Selamat tinggal dunia dan selamat datang kematian,” ucapku sebelum terjun dari atas gedung.
****************
*Author POV*
Seberkas sinar terang menghiasi salah satu sudut taman kota, kontras dengan suasana malam yang gelap pekat. Tidak ada satu orang pun yang menyaksikan keanehan ini, hanya sekumpulan anjing liar yang menyalak tanpa henti. Sebuah sosok melangkahkan kakinya melewati sinar tersebut. Matanya memandang was-was ke segala penjuru taman. Saat yakin tidak ada sesuatu yang mengancam, sosok itu tersenyum. Sikap siaga yang tadi ditunjukkan hilang, digantikan dengan kedua tangan gadis itu yang diregangkan.
“Akhirnya aku berada di sini,” bisiknya pelan. Guk guk! Gadis itu menatap segerombolan anjing yang masih menggeram ke arah dirinya. Alisnya terpaut menunjukkan wajah tidak suka dengan makhluk yang sedari tadi mengusiknya. Aura intimidasi menguar secara natural.
“Diam,” ucapnya. Tanpa dikomando, anjing-anjing tersebut menuruti perintahnya dan tertunduk ketakutan. Senyum di wajahnya merekah. “Hei, kalian mudah sekali diperintah. Sepertinya aku bisa menyukai kalian jika tidak berisik seperti tadi.” Gadis itu menepuk puncak kepala salah satu anjing di depannya. Duar Duar! Sekelebat sinar putih dari langit bermunculan diikuti oleh suara menggelegar yang memecah kesunyian. Ia menatap langit gelap dengan alis berkerut. Tetes-tetes air turun membasahi tanah yang sedari tadi kering. Petir yang menyambar ganas, angin yang bertiup dengan kencang, serta butiran air hujan yang turun secara tiba-tiba membuat gadis itu waspada. Hanya satu alasan mengapa cuaca bisa berubah secara drastis seperti saat ini. Dan alasan itulah yang membuat ia berada di tempatnya sekarang.
Mata gadis itu mengikuti arah angin bergerak. Dia pasti di sana, batinnya. Tanpa pikir panjang ia berlari menuju pusat berkumpulnya angin. Gelang yang melingkar di pergelangan tangannya berbinar biru. Tanda bahwa orang yang dicarinya sedang berada dalam bahaya. Dia berharap bahwa dirinya tidak terlambat. Pandangannya berhasil menemukan sosok orang itu. Namun kata-kata yang terdengar di telinganya membuat dadanya bergemuruh. “Selamat tinggal dunia dan selamat datang kematian,” Sedetik kemudian pria itu menghempaskan tubuhnya ke tangan gravitasi bumi.
“Tidak, tidak. Kau tidak boleh mati,” erangnya sambil melesat, menjemput tubuh yang siap untuk menghantam tanah.
*************
Kyuhyun membuka matanya perlahan. Pria itu mengerjapkan matanya dan tersentak saat ingat apa yang dia lakukan sebelum menutup mata. Dirinya melompat dari gedung berlantai dua puluh. “Dimana ini? Apa aku sudah mati?” ucapnya sambil meraba tubuhnya. Aneh. Tidak ada luka satu pun yang tercetak di tubuhnya. Semudah itukah meninggalkan dunia? Kau sama sekali tidak mengalami rasa sakit dan tiba-tiba terbaring di atas tempat tidur hangat. Kyuhyun tersenyum, kenapa tidak dari dulu ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
“Maaf kalau aku menghancurkan kesenanganmu, tapi kau belum mati,” sebuah suara mengagetkan pria itu. “Oh iya, untuk menjawab pertanyaanmu tadi. Saat ini kita sedang berada di kamarmu.” Kyuhyun melebarkan kedua matanya dan memandang sekeliling. Benar. Ruangan ini adalah kamar tidurnya.
Pria itu berusaha menahan rasa kagetnya dan melemparkan tatapan sinis ke arah perempuan yang sedang berdiri di sudut kamarnya.
“Siapa kau?” tanya pria itu sambil memicingkan matanya. Perempuan tersebut berjalan dengan sangat anggun, mendekatinya. Sebuah senyum jenaka terpasang jelas di wajahnya yang putih pucat.
“Alena. Namaku Alena,” ujar gadis itu.
Pembawa terang, batin Kyuhyun dalam hati. Matanya membulat saat mengetahui bahwa dirinya menggumamkan sesuatu yang aneh dalam pikirannya. Seakan-akan dirinya mengetahui arti nama perempuan di hadapannya tersebut.
“Kau tidak aneh. Arti namaku memang pembawa terang. Cukup aneh untuk kaum kita sebenarnya,” gadis itu benar-benar menghabiskan jarak di antara mereka berdua dan berdiri tepat di samping tempat tidur Kyuhyun.
“Aku tidak mengerti. Apa yang kau lakukan di sini? Dan kenapa aku bisa berada di kamarku tanpa luka satu pun? Bukankah kemarin aku-“
“Meloncat dari atas gedung? Ya, kau memang melakukan hal bodoh tersebut,” gadis itu mengangguk ringan.
“Lalu kenapa aku belum meninggal?” tanya Kyuhyun sambil menautkan alisnya.
“Karena belum saatnya kau meninggal. Aku tidak akan mengizinkan hal itu terjadi,” jawab gadis itu santai.
Kyuhyun tertawa mengejek, “Kau tidak mengizinkanku untuk meninggal? Memangnya kau siapa? Tuhan?”
Gadis itu menggelengkan kepalanya pelan. “Sepertinya ini akan sangat melelahkan.” Alena menjentikkan jarinya dan sedetik kemudian kursi yang berada di seberang tempat tidur Kyuhyun terbang dan berhenti tepat di belakang gadis itu.
“Wooaaaah!!! Apa yang baru saja kau lakukan?” teriak pria itu panik.
“Diam dan dengarkan penjelasanku,” ucap gadis itu sambil mengambil posisi paling nyaman di kursinya. Kyuhyun menggelengkan kepalanya dan berlari ke arah pintu kamar. Otaknya dipaksa untuk mengakui bahwa ia baru saja melihat sebuah kursi terbang dengan sendirinya dan itu menakutkan. Sebelum tangannya mampu meraih gagang pintu, badan Kyuhyun secara tiba-tiba melayang di udara. Pria itu membelalakkan matanya dan mencoba untuk meronta, tetapi entah sihir darimana yang membuat sekujur badannya tidak dapat digerakkan bagaikan terikat tali kasat mata.
Badan pria itu melayang kembali menuju tempat tidur. Secara diam-diam Alena tertawa geli dalam hatinya melihat gurat takut di wajah Kyuhyun. “Tenang lah Mortem, Aku tidak akan menyakitimu. Yang perlu kau lakukan hanyalah diam dan dengarkan penjelasanku.” Setelah yakin bahwa pria itu tidak akan kabur lagi, Alena menjentikkan jarinya. Secara perlahan Kyuhyun dapat merasakan kontrol akan badannya kembali.
“Apa yang baru saja kau lakukan kepadaku?” tanya pria itu heran. Matanya tidak lagi memancarkan ketakutan, berganti dengan tatapan penasaran akan sosok perempuan yang sedang duduk di hadapannya.
Gadis itu berdehem pelan. “Ini akan menjadi sebuah kisah yang panjang dan kuharap kau tidak memotong ucapanku. Baiklah, kita mulai sekarang.” Alena memajukan kursinya mendekat ke arah Kyuhyun. “Namaku Alena, dan seperti yang sudah kukatakan tadi bahwa namaku sangat aneh melihat bahwa kaum kita berasal dari kegelapan.”
Pria itu mengernyitkan keningnya. “Kaum kita? Kau sudah dua kali mengatakan hal itu, seakan-akan kita bukanlah manusia,” ejek Kyuhyun didampingi oleh seringai favoritnya.
“Kita memang bukan manusia.” Seringai Kyuhyun berangsur-angsur menghilang saat melihat wajah serius Alena.
Alena menghela nafas singkat dan menatap Kyuhyun, “Kita bukanlah seorang manusia. Kau bukanlah manusia biasa. Kita adalah kaum Thanos, atau sering disebut oleh manusia dengan kata iblis.”
Kyuhyun memicingkan matanya, “Iblis? Hah, kau jangan bercanda. Aku bukan anak kecil yang mudah dibodohi,” ucap Kyuhyun sambil tersenyum mengejek. Namun senyum itu kembali menghilang saat gadis di hadapannya mengeluarkan sayap hitam yang berkilau dari punggungnya. Iya, sayap hitam yang tidak akan kau miliki jika kau adalah manusia biasa. Mulut pria itu terbuka dan matanya menatap tidak percaya. Pemandangan di depannya membuat sekujur tubuhnya kaku. Indah. Itulah kata yang pertama kali melintas di otaknya. Kyuhyun menjulurkan tangannya, entah mengapa sayap hitam gadis itu begitu memukau, seakan menghipnotis dirinya untuk menyentuh dan menyusurinya. Pria tersebut dapat merasakan lembutnya untaian bulu yang tersentuh telapak tangannya.
Alena sedikit tersentak saat sentuhan tangan Kyuhyun terasa di sayapnya. Ia tidak pernah mengizinkan siapa pun untuk menyentuh bagian tubuhnya, terutama sayap hitam berkilau yang menjadi kebanggaannya. Pria itu bahkan tidak mengatakan apa-apa dan langsung menjulurkan tangannya. Kata-kata omelan yang telah berada di ujung lidahnya kini terpaksa ia tarik kembali, saat melihat tatapan Kyuhyun yang penuh dengan kekaguman. Sebuah senyum tercetak di wajahnya yang cantik. Begitu banyak hal yang ingin dia ketahui dari sosok pria bermata tajam tersebut. Perlahan-lahan Alena, jangan memaksanya terlalu jauh, gumamnya dalam hati. “Apa sekarang kau percaya?” ujarnya dengan nada mengintimidasi.
“Aku akan mulai dengan menceritakan tempat tinggal kita. Dunia kita bernama Skotenos, yang berarti kerajaan kegelapan dan tentu saja berbeda dimensi dengan bumi. Skotenos dipimpin oleh keluarga kerajaan sejak ribuan tahun lamanya. Semua masalah dimulai 17 tahun yang lalu. Terjadi penyerangan terhadap keluarga kerajaan oleh penyihir gelap. Semua menjadi tidak terkendali dan keluarga kerajaan berada di bawah ancaman. Dalam penyerangan tersebut tentu saja menimbulkan banyak korban dari prajurit dan pegawai istana, salah satunya adalah adik raja satu-satunya beserta anak laki-lakinya. Disaat keadaan semakin berbahaya, Ratu melindungi pangeran kerajaan yang baru lahir. Ratu adalah seseorang yang mempunyai kekuatan. Dengan mengorbankan separuh roh dan hatinya, ia mengirim Pangeran Kegelapan ke dimensi manusia.”
Kyuhyun mendengarkan cerita tersebut dengan tidak nyaman. Perasaan gelisah menghantui dirinya, takut akan akhir dari cerita Alena mempunyai dampak atas dirinya. Gadis itu berdehem pelan dan melanjutkan ceritanya. “Penyihir tersebut dapat ditangkap. Sebelum eksekusi rohnya, ia mengutuk bahwa Kerajaan Skotenos akan berada di bawah penderitaan dan puncaknya 17 tahun berikutnya kerajaan akan disapu oleh kegelapan abadi.”
“Apa yang terjadi jika kerajaan berada di bawah kegelapan abadi?” tanya Kyuhyun.
Alena menatap pria itu dengan sorot sendu, “Kegelapan abadi menandakan tidak adanya kehidupan. Dalam hal ini berarti kaum Thanos akan musnah. Selamanya.”
Kyuhyun terdiam sesaat, “Lalu… Apa yang terjadi dengan penyihir itu? Bukan kah kalian menangkapnya? Kenapa takut dengan kutukan tersebut?”
“Memang kami dapat menangkapnya, tetapi tepat setelah mengeluarkan kutukan penyihir tersebut menancapkan pedangnya ke atas tanah dan menghilang tanpa jejak. Di tengah keputusaaan tersebut, Para Tetua meramalkan bahwa Pangeran Kegelapan merupakan satu-satunya harapan kerajaan. Saat umurnya mencapai kedewasaan, Mortem dapat menaklukkan sang penyihir dengan sebuah pedang kuno dan menyelamatkan kerajaan dari kegelapan abadi. Pada umurnya yang ke-18, tepat pukul 12 malam akan ada portal yang bersinar. Itu adalah satu-satunya cara agar Pangeran dapat kembali ke Skotenos. Lebih atau kurang dari waktu tersebut maka tidak akan ada harapan lagi, karena sihir Sang Ratu hanya bertahan sampai pengeran menginjak umurnya yang ke-18. Lebih dari itu maka pangeran akan mati. Mengingat bahwa sang penyihir hilang secara tiba-tiba, kami berpendapat bahwa ia mengejar dan berusaha untuk mencelakai Sang Pangeran sebelum waktu yang ditentukan oleh ramalan. Sebagai pengawal kerajaan, aku diberi tugas secara khusus untuk menemukan dan menjaga Pangeran.”
Kyuhyun menaikkan sebelah alisnya, “Kalau begitu kau mempunyai tugas yang cukup berat. Apa kira-kira kau bisa menemukan Mortem, Sang Pangeran Kegalapan?” tanyanya.
Alena tersenyum simpul dan mengangguk. “Aku sudah menemukannya. Kau,” Gadis itu mengarahkan telunjuknya ke arah Kyuhyun. “Kau adalah Mortem, Cho Kyuhyun.”
*************************
Pria tersebut tidak bisa mempercayai telinganya. Aku pangeran kegelapan? Gadis ini pasti sudah gila, batinnya dalam hati. “Aku tidak bisa percaya begitu saja. Apa buktinya kalau aku adalah pangeran tersebut?” tantang Kyuhyun.
Dalam sekelibat mata, Alena berpindah tempat ke belakang badan Kyuhyun. Pria tersebut terperanjat kaget. Dalam satu hari ia diperlihatkan hal-hal luar biasa yang tidak dapat kau temui dari manusia biasa, salah satunya adalah teleportasi yang baru saja dilakukan oleh gadis itu. Alena menarik baju Kyuhyun sedikit dan terlihat sebuah ukiran mengagumkan di punggung pria tersebut. “Tattoo yang berada di punggungmu adalah buktinya. Semua iblis memilikinya.” Gadis itu menyingkap pakaiannya dan menunjukkan tattoo bulan sabit di bahu kanannya. “Semua iblis mempunyai tattoo bentuk bulan sabit, hanya saja ukiran setiap iblis berbeda sesuai dengan karakter dan kekuatan masing-masing. Selain itu ada lambang mahkota tepat di atas bulan sabitmu yang menandakan bahwa kau adalah keluarga kerajaan. Kau adalah Mortem, Sang Pangeran Kegelapan.”
Gadis itu kini berpindah kembali duduk di depan Kyuhyun. Mata cokelat hazelnya menatap pria itu dengan intens. “Apa kau pernah berpikir mengapa semua orang menjauhi dan membencimu? Karena pada dasarnya iblis memiliki aura yang tidak sama dengan manusia. Kau adalah makhluk asing bagi mereka. Wajar jika mereka tidak menyukaimu.” Terjawablah semua pertanyaan Kyuhyun selama ini. Itulah alasan mengapa mereka selalu menjauhi dan membencinya tanpa sebab. Dirinya adalah seorang iblis, dan itulah yang membuat dunia tidak berlaku adil kepadanya.
Alena tidak dapat menahan rasa sakit di dadanya saat melihat Kyuhyun tertunduk, sorot mata pria itu dipenuhi oleh kesedihan dan pengkhianatan. Gadis itu berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri Kyuhyun. “Dengarkan aku. Kerajaan dalam bahaya, juga dirimu. Sampai sekarang tidak ada yang tahu siapa penyihir yang menyerang kerajaan. Di luar sana ada iblis yang mengincar kematianmu dan seperti kataku tadi, aku tidak akan mengizinkanmu mati sebelum waktu yang tepat. Ulang tahunmu yang kedelapan belas, itulah waktu yang ditakdirkan untuk kematianmu. Lebih atau kurang dari tanggal itu, maka kau tidak akan bisa kembali ke Skotenos dan hancurlah kerajaan kegelapan. Aku akan melindungimu dengan segenap hatiku, Pangeran.”
Kyuhyun melihat kesungguhan dalam kalimat gadis itu. “Seorang wanita akan melindungiku? Aku meragukan hal itu,” ucapnya mengejek. Alena menunjukkan seringai miliknya. Dengan sekali hentakan, kursi yang didudukinya tadi terpental dan hancur berkeping-keping. Pria itu membulatkan matanya dan mengucapkan kata bahwa dia tidak akan mau membuat iblis perempuan ini marah dalam pikirannya.
Alena tersenyum, “Aku adalah prajurit kerajaan yang paling mematikan. Jangan takut akan kapabilitasku untuk melindungimu. Oh iya, sebelum aku lupa. Aku tidak hanya menjagamu Pangeran, tetapi aku adalah instrukturmu. Kau memiliki kekuatan yang tidak pernah kau sadari selama ini dan tugasku adalah mengembalikan kontrol atas kekuatan tersebut. Aku tidak akan berlaku berbeda terhadapmu, walaupun kau adalah seorang Pangeran.”
Kyuhyun menaikkan alisnya, “Jadi maksudmu, aku punya kekuatan seperti dirimu?” Alena mengangguk. Benarkah? Hebat sekali, ucap Kyuhyun dalam pikirannya. Senyum simpul tercetak di wajah cantik gadis itu.
“Mulai saat ini, aku akan mendampingimu. Selain itu aku ingin memberitahu bahwa manusia tidak akan bisa melihatku, dan sebelum aku lupa…” Alena menatap pria itu usil. “Aku bisa membaca pikiranmu, Pangeran.” Kyuhyun membulatkan matanya kaget. Terbayang sudah beberapa kali ia mengeluarkan kata-kata aneh dalam pikirannya.
“Seharusnya kau bisa menebak dari seberapa sering aku memandangmu. Sangat lucu membaca pikiranmu,” ejek gadis itu.
“YA! Berhenti membaca pikiranku. Apa kau tidak tahu bahwa ada batasan untuk setiap orang?” teriak Kyuhyun malu. Baru kali ini ia merasa benar-benar ditelanjangi, bahkan di bawah alam sadarnya sekali pun.
“Tenanglah Pangeran, aku tahu batasku. Oh iya, bagaimana kalau kau sekarang mengantarku keliling rumah dan tunjukkan padaku kamar yang akan aku tempati.”
Kyuhyun memandang gadis itu heran, “Kamar? Apa kau harus tinggal di sini juga?”
“Tentu saja! Aku tidak akan meninggalkanmu. Kau harus bisa menerima keberadaanku dalam hidupmu,” ujar Alena yang kemudian keluar kamar meninggalkan Kyuhyun sendirian. Sesaat pria itu terdiam. Tidak pernah terbayang dalam mimpi liarnya sekalipun bahwa ada seseorang yang akan mendampinginya. Ia sudah terbiasa hidup sendiri, tetapi ide bahwa akan ada seseorang yang menganggu dan mendampinginya bukanlah ide yang buruk. Tanpa pria itu sadari sebuah senyum telah tercipta di wajahnya.
To Be Continued
HAI HAI! GIMANA? Apakah semakin menarik? hehehe. Semoga suka dan semoga jelas penjabaran cerita di atas. Sampai ketemu di part 2!
teaser for the next chapter:
“Sudah kubilang aku akan melindungimu. Apakah kau mau aku membunuhnya?” ucap gadis itu tanpa dosa
“Berhenti muncul secara tiba-tiba! Bagaimana jika aku sedang tidak berpakaian?”
“Dia sangat menyayangimu. Lebih dari apapun di dunia.”
:)
:)
:)