Title: Isn’t Love Story Chapter 19 : Fiance?
Vartstory Present
Main Character:
Kim Jongin | Jung Jihyun | Park Hyunji | Oh Sehun
Supporting Character:
Yook Sungjae | Park Soo Young/ Joy | Yoon Hyena | Jackson Wang | Do Kyungsoo | Kang Ahra
Genre:
Romance | Friendship | School
Leght:
Chaptered
Teaser + Cast Introduction | Chapter 1 | Chapter 2 | Chapter 3 | Chapter 4 | Chapter 5 | Chapter 6 | Chapter 7 | Chapter 8 | Chapter 9 | Chapter 10 | Chapter 11 | Chapter 12 | Chapter 13 | Chapter 14 | Chapter 15 | Chapter 16 | Chapter 17 | Chapter 18
Setelah membuat Jihyun hampir mati, Kai memutuskan untuk kembali ke Seoul tanpa memberitahu Jihyun tentunya. Perasaan bersalah masih mendominasinya hingga membuatnya tidak berani bertemu dengan Jihyun.
Sikap Kai yang seperti itu tentunya membuat Jihyun kecewa. Padahal Jihyun sama sekali tidak menyalahkan Kai karena baginya kejadian yang menimpanya bukan sepenuhnya kesalahan Kai, pria itu tidak tau apapun. Jihyun juga tidak berharap Kai akan meminta maaf padanya, yang diinginkannya hanyalah Kai datang padanya dan bertanya tentang keadaannya.
Hyena yang melihat saudara tirinya pulang, langsung berlari menghampirinya. Hyena menghampiri Kai bukan bertanya tentang keadaan pria itu tentunya tapi bertanya tentang kebenaran foto yang diterimanya. Semalam Hyena mendapat kiriman foto Sehun tengah berdansa dengan Jihyun, gadis itu berharap jika yang dilihatnya salah.
“Katakan padaku jika foto ini tidak benar.” Hyena tiba-tiba menghadang Kai dan memperlihatkan layar ponselnya yang berisi foto Sehun dan juga Jihyun di pesta semalam.
Kai yang geram pada Hyena, langsung melempar ponsel saudara tirinya itu ke lantai, beruntung ponsel Hyena merupakan keluaran baru yang tidak mudah hancur saat dilemparkan begitu saja. Tapi tetap saja gadis itu tidak terima dengan perlakuan Kai.
Kai berjalan menuju kamarnya tanpa mempedulikan semua sumpahan dan makian yang di lontarkan Hyena. Baginya semua kata-kata yang dilontarkan Hyena tidak lah penting dan tidak berguna.
Makian Hyena terhenti saat menyadari sikap Kai barusan. Jika Kai kesal itu artinya foto tersebut seratus persen benar, “Jung Jihyun aku benar-benar akan menghancurkanmu !!!”
Teriakan Hyena yang terdengar jelas oleh Kai, membuat pria itu menghentikan langkahnya dan berjalan memutar kembali menghampiri Hyena. Kai jelas tidak suka akan kata-kata yang Hyena tujukan pada Jihyun. Pria itu pun menarik lengan Hyena dan mendorongnya hingga membentur dinding.
“Jika kau berani menyentuh Jihyun sedikit saja, aku akan pastikan kau dan ibumu akan diusir dari rumah ini.”
Hyena meringis saat cengkraman Kai pada lengannya semakin menguat. Dan entah kenapa kali ini gadis itu tak berani membalas ucapan Kai. Tatapan mata pria itu sungguh menakutkan dan Hyena yakin jika perkataan Kai tadi tidaklah main-main.
Menghancurkan Jihyun memanglah prioritasnya untuk saat ini tapi dia tidak akan mungkin merelakan semua kenikmatan dan kemewahan yang diberikan ayah tirinya begitu saja hanya karena dirinya tidak menuruti perkataan Kai. Kalau begini caranya, Hyena benar-benar harus menjalankan rencana yang diusulkan ibunya secepatnya.
Yoon Hyena benar-benar membuat suasana hatinya bertambah buruk. Kai sungguh tidak akan membiarkan Hyena menyentuh Jihyun barang seinci pun. Tapi sebelum melindungi gadis itu tentunya Kai harus bertemu dengan Jihyun dan meminta maaf padanya. Selain itu Kai juga harus mengakhiri semua sandiwaranya selama ini. Mengakhiri pertunangannya dengan Hyunji.
-ISL-
Hyena menghubungi ibunya yang sedang berada di luar rumah. Gadis itu merengek bak anak kecil, mengadukan perbuatan yang Kai lakukan padanya sekaligus menceritakan rasa sakit hatinya akibat ulah Oh Sehun.
“Ibu bilang padaku kalau ibu dan bibi Oh ingin merencanakan perjodohanku dengan Sehun bukan? Aku mau perjodohannya dilakukan secepatnya bu. Aku tidak tahan lagi melihat Sehun dengan wanita rendahan itu.”
“Iya iya saat ini ibu sedang bersama dengan Nyonya Oh, ibu akan mengatakan tentang perjodohan kalian. Sudah kau jangan merengek lagi, akan ibu pastikan Oh Sehun akan menjadi milikmu.”
Hyena tersenyum penuh kemenangan menanggapi ucapan ibunya dari balik telepon. Ibunya memang bisa diandalkan. Dan keinginannya untuk memiliki Oh Sehun akan segera terwujud. Seringaian licik muncul dari wajah gadis itu, sejak dulu memang apapun yang diinginkannya harus tercapai. Tidak peduli hal yang diinginkannya akan menyakiti orang lain.
Ponsel Hyena kembali bergetar, gadis itu bersungut kesal saat melihat apa yang dikirimkan oleh temannya. Hyena memang tidak ikut berlibur namun teman-temannya tetap mengikuti acara liburan itu dan melaporkan semua kedekatan Sehun dengan Jihyun selama liburan berlangsung.
Sebenarnya saat teman-temannya mengatakan kalau Sehun muncul saat pesta berlangsung, saat itu juga Hyena langsung merengek pada ibunya untuk menyusul Sehun. Tapi sayang, ayah tirinya justru melarangnya dengan alasan Hyena harus tetap belajar dirumah karena nilai-nilainya yang buruk akan membuatnya sulit untuk masuk ke Perguruan Tinggi.
Hyena ingin sekali membangkang tapi ibunya malah menahannya dan langsung menariknya ke kamar. Ibunya mengatakan jika Hyena membangkang, image positif yang selama ini sudah mereka berdua bangun akan benar-benar hilang dan itu artinya mereka bisa kapan saja diusir dari rumah keluarga Kim. Dan Hyena tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi.
Wajah masam gadis itu kini berubah menjadi berbinar bahagia, Hyena mendapati pesan dari ibunya kalau Nyonya Oh menyetujui perjodohannya dengan Sehun. Dan saat Sehun kembali dari berlibur, mereka akan melakukan pertemuan di Royal Restaurant sebagai langkah awal perkenalan kedua keluarga.
Sekarang Hyena tak perlu lagi khawatir jika Jihyun akan merebut Sehun darinya. Karena sebentar lagi Sehun akan terikat dengannya dan tak akan ada lagi yang bisa merebut seorang Oh Sehun dari genggaman Hyena.
-ISL-
Dua hari berlalu setelah kejadian tak mengenakkan yang terjadi saat liburan, semenjak itu juga Kai tak lagi menghubunginya. Bohong jika Jihyun tidak kecewa dengan sikap Kai saat ini. Tapi Jihyun juga tidak bisa memaksa Kai untuk tidak meninggalkannya, karena hubungan mereka memanglah tidak terikat seperti pasangan lainnya.
Semenjak acara berlibur tempo hari, sikap Sehun benar-benar berubah menjadi lebih manis dan perhatian pada Jihyun. Ya walaupun sikap otoriter masih tetap melekat pada pria itu, buktinya nanti malam selesai bekerja di Royal Restaurant, Sehun memaksa Jihyun untuk makan malam bersama di penthousenya. Tidak ada penolakan, begitu katanya saat Jihyun berusaha menolak ajakan Sehun.
Jihyun yang baru saja selesai mengantar makanan, merasa terusik dengan percakapan yang dilakukan oleh beberapa rekan kerjanya. Tentu saja Jihyun merasa terusik karena mereka jelas-jelas menyebutkan namanya, Sehun dan juga tunangan Sehun.
Tunggu sebentar, Jihyun tidak salah dengar kan? Sejak kapan Sehun memiliki seorang tunangan? Apa mungkin selama ini Sehun menyembunyikan fakta tentang pertunangannya? Tidak, Jihyun yakin Sehun bukanlah pria seperti itu. Lagipula Jackson, Kyungsoo dan juga Kai tentunya tak pernah menyingung apapun tentang pertunangan Sehun.
“Jihyun, bisa gantikan aku untuk mengantar makanan ke meja VIP? Kepalaku pusing, aku takut jika tetap mengantarkannya aku justru akan membuat kesalahan.”
Hyemi salah satu rekan kerja Jihyun yang bersikap baik padanya dan sama sekali tidak pernah menyinggung mengenai kedekatan Jihyun dengan atasannya Oh Sehun. Dan bisa dikatakan Hyemi merupakan satu-satunya teman yang dimilikinya saat bekerja di Royal Restaurant.
Jihyun menatap wajah Hyemi yang memang terlihat pucat, “Aku akan menggantikanmu, lebih baik kau pulang dan beristirahat saja.”
“Aku akan meminta ijin pada manager Kim. Terima kasih Jihyun.”
Jihyun mengangguk dan mengambil troli yang dikhususkan untuk mengantar makanan dalam sekali jalan. Setelah semua makanan dan minuman tertata rapi, Jihyun mendorong troli tersebut menuju ruangan VIP yang berada di dalam sebuah ruangan kaca.
Langkah Jihyun sempat terhenti saat melihat Sehun berjalan dengan tergesa menuju ruang VIP. Walaupun Sehun berada jauh beberapa meter didepannya, Jihyun bisa melihat jika Sehun kembali menunjukkan wajah dinginnya seperti dulu. Dan hal itu membuat Jihyun merasa tidak yakin untuk masuk ke dalam ruangan tersebut. Tapi karena mengingat janjinya pada Hyemi, Jihyun meyakinkan dirinya sendiri jika di dalam sana tidak sedang terjadi permasalahan serius.
Jihyun membuka pintu ruangan VIP dan gadis itu dapat melihat Sehun tengah duduk membelakanginya bersama dengan dua orang wanita paruh baya dan juga seorang gadis yang sangat Jihyun kenal. Yoon Hyena, gadis itu tengah menatapnya sinis.
Jihyun berusaha mengabaikan tatapan Hyena dan menata semua makanan ke atas meja. Sehun terlihat kaget dengan kehadiran Jihyun, karena Sehun pernah memerintahkan pada Managernya jika Jihyun tidak boleh berhubungan dengan tamu VIP manapun.
Namun cekalan Sehun pada pergelangan tangannya, membuat gadis itu menghentikan pekerjaannya, “Kenapa kau yang mengantarkannya?”
Sungguh tidak ada yang lebih buruk dibandingkan hari ini. Tadi saat baru saja selesai membersihkan diri, ibu tirinya muncul di penthousenya dan menyuruh Sehun untuk menyusulnya ke ruangan VIP yang berada di restaurant hotel. Tentu saja Sehun menolaknya tapi wanita itu justru mengeluarkan kata-kata yang membuat Sehun geram dan terpaksa menurutinya.
“Kau benar-benar anak pembangkang. Apa dulu ibumu tidak pernah mengajarkan sopan santun padamu? Sebenarnya apa yang dulu ibumu ajarkan padamu?”
Cekalan Sehun membuat dua wanita paruh baya yang tengah bercengkrama, menghentikan kegiatan mereka. Mereka terlihat risih dengan apa yang Sehun lakukan gadis yang jelas-jelas hanya seorang pelayan. Sedangkan Hyena, gadis itu terlihat sekali sedang menahan amarahnya saat melihat apa yang dilakukan Sehun pada Jihyun.
Jihyun mengenggam tangan Sehun yang tengah mencengkram lengannya, “Biarkan aku menyelesaikan pekerjaanku.” Jihyun melepaskan cengkraman Sehun pada lengannya dan melanjutkan pekerjaannya.
“Gadis tidak tau malu.” Ucapan Hyena membuat atensi semua orang yang berada di ruangan teralihkan padanya.
Jihyun yang tau ucapan Hyena ditujukan padanya, berusaha bersikap setenang mungkin seolah tidak tau menahu tentang kalimat yang baru saja dilontarkan Hyena. Tapi Hyena tetaplah Hyena, dia tidak akan puas sebelum berhasil menyakiti Jihyun.
“Siapa yang kau maksud Hyena.” Ucap seorang wanita yang duduk di samping Sehun, Jihyun yakin wanita itu adalah ibu tiri Sehun. Karena terlihat dari pakaiannya yang sangat menonjolkan kelas sosialnya.
“Tentu saja gadis ini. Bibi dan ibu pasti tidak tau, dia menggoda Jongin hingga membuatnya Jongin bertekuk lutut padanya. Aku yakin sebentar lagi Jongin pasti akan memutuskan pertunangannya dengan Hyunji karena lebih memilih gadis ini.” Hyena berdiri lalu menunjuk kearah Jihyun yang membuat ibunya dan juga ibu tiri Sehun langsung menatap Jihyun dengan tajam.
Tangan Sehun mengepal saat mendengar provokasi yang di lontarkan Hyena pada gadisnya. Sehun jelas tidak menyukainya. Karena siapapun yang menyakiti Jihyun akan berhadapan dengannya termasuk Yoon Hyena sekalipun.
“Jaga perkataanmu Yoon Hyena.”
Pembelaan Sehun pada Jihyun jelas membuat Hyena bertambah geram. Gadis itu mengambil semangkuk pasta dan menumpahkannya diatas kepala Jihyun hingga membuat Sehun langsung berdiri dari tempatnya.
“Kau gila Hyena.” Maki Sehun, pria itu mencengkram lengan Hyena hingga membuatnya meringis. Ibu Hyena jelas tidak terima melihat anaknya diperlakukan sekasar itu oleh Sehun.
Ibu Hyena menarik anaknya dari cengkraman Sehun yang kini tengah menangis terisak “Beraninya kau menyakiti anakku hingga membuatnya menangis hanya untuk membela gadis rendahan ini.”
Sehun tersenyum sinis kearah ibu Hyena, “Gadis yang kau sebut rendahan nyatanya harga dirinya jauh lebih tinggi daripada anakmu tercinta, yang setiap saat selalu menggoda, merayu bahkan merencanakan pertunangan bodoh pada pria yang jelas-jelas tak tertarik dengannya.” Sehun lalu melepaskan jaketnya dan melampirkannya pada bahu Jihyun dan membersihkan sisa-sisa pasta yang menempel pada rambut dan juga baju Jihyun.
“Tidak bisakah kau menunjukkan sopan santunmu Oh Sehun?” Kini giliran ibu tiri Sehun yang bersuara, wanita itu menatap Sehun dengan tatapan murka karena telah membuatnya malu dihadapan ibu Hyena.
Lalu atensi ibu tiri Sehun teralihkan pada Jihyun yang kini tengah berdiri di samping Sehun, “Dan kau, setelah merayu Jongin sekarang kau merayu putraku begitu? Kau benar-benar gadis murahan. Seharusnya kau tau diri, kau tidak pantas bersanding dengan Jongin ataupun Sehun. Lebih baik kau menjauh dari Sehun karena sebentar lagi Sehun akan resmi bertunangan dengan Hyena.”
Sehun tertawa hambar menanggapi ucapan ibu tirinya tersebut, “Putraku? Wah sejak kapan kau menganggapku sebagai putramu? Asal kau tau saja Nyonya Han yang terhormat, kau tidak pantas menghakimi hidup seseorang seakan kau manusia paling suci. Dan tadi apa kau bilang? Bertunangan? Ku pikir kau terlalu banyak menghayal, apa tadi aku mengatakan setuju untuk bertunangan dengan gadis gila ini? Aku rasa aku tidak pernah mengatakan mau untuk bertunangan dengannya. Seharusnya kau juga tau kalau kau tidak berhak mengatur kehidupanku. Mungkin kau lupa kalau aku memiliki kesepakatan dengan ayahku. Kalau kau lupa biar ku ingatkan. Aku berhak menentukan pedamping hidupku sendiri dan kau bisa terus hidup dengan semua kemewahan Royal Grup tapi jika kau terus memaksaku untuk bertunangan dengan gadis gila ini, itu artinya kau harus segera menyingkir dari kehidupan ayahku. Kau tinggal memilihnya. Dan terakhir, jika salah satu dari kalian bertiga berani menyentuh Jihyun. Aku benar-benar tidak akan tinggal diam.”
Setelah mengucapkan kalimat sarkas terhadap ketiga wanita dihadapannya ini, Sehun merangkul Jihyun dan membawanya keluar ruangan. Sedangkan Jihyun sedari tadi berusaha sekuat mungkin menahan laju air matanya. Jihyun tidak ingin terlihat lemah dihadapan ketiga wanita itu dan juga Sehun.
Sehun membawa Jihyun ke penthousenya dan mendudukan gadis itu di sofa. Sehun berlutut untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Jihyun lalu mengenggam kedua tangan gadis itu. Sungguh Sehun benar-benar geram dengan kelakukan Hyena, beruntung tadi dirinya masih memiliki akal sehat jika tidak mungkin Sehun tadi sudah memukul Hyena.
“Maafkan aku, karena aku gadis gila itu jadi melibatkanmu.”
Jihyun hanya terdiam menanggapi ucapan Sehun, bibirnya terasa kelu dan lagi matanya terasa sangat berat karena sedari tadi dirinya terus menerus menahan diri agar tidak menangis. Sungguh, Jihyun benar-benar terluka atas ucapan ibu tiri Sehun dan juga Hyena. Jihyun tidak pernah menggoda Jongin, Jihyun juga tidak ingin jika Jongin sampai memutuskan pertunangannya dengan Hyunji hanya untuk bersama dengan dirinya.
Sehun yang melihat air mata mulai turun dari mata gadis itu, langsung menariknya ke dalam pelukannya, “Jangan menangis Ji. Jangan membuat mereka menang karena telah menyakitimu. Kau harus kuat, kau tidak boleh menangis karena kau tau semua yang mereka ucapkan tidaklah benar. Kau tidak menggoda Jongin aku jelas tau itu, kau juga tidak menggodaku karena jelas-jelas akulah yang mengejar cintamu.”
Sehun benar, dirinya tidak boleh menangis karena semua yang diucapkan Hyena, ibunya dan juga ibu tiri Sehun tidak lah benar. Kalau dirinya menangis itu artinya Jihyun mengakui semua ucapan mereka.
Jihyun lalu melepaskan dirinya dari pelukan Sehun dan menghapus air matanya. Sehun pun terlihat senang karena ucapannya di dengar oleh Jihyun.
Sehun lalu mengacak rambut Jihyun dan tersenyum kearahnya, “Gadis pintar. Seharusnya kau tau kalau Tinkerbell tidak boleh menangis.”
Tangisan Jihyun terhenti saat Sehun mengucapkan kata Tinkerbell, “Tinkerbell?” Gadis itu pun menghapus jejak air matanya dan mencoba kembali mengontrol suasana hatinya.
Sehun menganggukkan kepalanya lalu tersenyum jahil, “Kau mirip dengan Tinkerbell. Sama-sama cantik dan mungil.”
“Aku tidak mungil Sehun.” Jihyun memukul lengan Sehun yang membuat pria itu meringis pelan namun setelahnya mereka berdua tertawa bersama hingga membuat Jihyun lupa tentang alasannya menangis tadi.
“Lebih baik sekarang kau bersihkan dirimu, setelah itu aku akan mengantarmu pulang. Kau tidak perlu melanjutkan pekerjaanmu. Dan ini perintah yang tidak bisa kau langgar, mengerti?” Sehun memang bersikap manis sejak liburan kemarin tapi tetap saja sikap semaunya itu tidak pernah hilang.
Jihyun masuk ke kamar mandi yang berada di kamar tamu lalu membersihkan dirinya dari noda pasta. Selama di kamar mandi, Jihyun terus memikirkan kejadian yang menimpanya tadi. Jihyun tidak habis pikir tentang kemiripan sifat yang dimiliki Hyena dan ibunya. Memikirkan kedua orang itu membuatnya teringat pada Kai, pria itu benar-benar kuat tingga bersama dengan dua wanita menyeramkan seperti itu.
Jihyun keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe untuk mengambil bajunya yang tadi diletakkan Sehun di atas kasur. Tadi saat sedang membersihkan diri, Sehun mengatakan kalau pria itu telah mengambil baju Jihyun dari lokernya. Untung saja tadi Jihyun menggunakan seragam kerjanya, jadi Jihyun tidak perlu bingung mengenai pakaian yang akan digunakannya.
Setelahnya, Jihyun turun untuk menghampiri Sehun yang tengah duduk di meja makan lengkap dengan banyak makanan yang tertata di atas meja.
Saat menyadari kedatangan Jihyun, Sehun segera menghampiri gadis itu dan menyuruhnya untuk duduk di salah satu kursi, “Sebelum pulang, kau harus menemaniku makan terlebih dahulu. Kalau kau tidak mau aku tidak akan mengijinkanmu pulang.”
Mau tidak mau Jihyun menuruti permintaan Sehun. Lagipula ini juga sudah waktunya makan siang jadi Jihyun tentu tidak akan melewatkan makan siangnya hanya untuk berdebat dengan seorang Oh Sehun.
“Emm Sehun, tindakanmu tadi pada ibu tirimu tidakkah kelewatan?”
Pertanyaan Jihyun membuat Sehun menghentikan makannya dan menatap gadis itu dengan kedua manik matanya. Sebenarnya membicarakan wanita itu sungguh membuat suasana hatinya memburuk tapi Sehun tidak mau Jihyun menganggapnya sebagai anak kurang ajar.
“Aku bersikap seperti itu padanya bukan tanpa alasan Ji. Semua perlakuanku padanya semata-mata adalah hasil dari perbuatannya pada keluargaku lebih tepatnya ibuku. Wanita itu dengan terang-terangan merayu ayahku hingga membuatnya mengabaikan ibuku dan bersikap kasar padanya selama beberapa waktu. Pada akhirnya ibuku mengetahui perselingkuhan yang ayahku lakukan dan meninggalkanku. Aku bahkan masih mengingat jelas bagaimana ibuku terisak dihadapanku saat hendak meninggalkanku.”
Mendengarkan cerita Sehun membuat Jihyun melihat sisi lain yang tak pernah Sehun perlihatkan padanya. Selama ini Jihyun melihat Sehun adalah seorang pria tangguh dan dingin yang tak tersentuh tapi nyatanya semua sikap yang Sehun tunjukkan tidak lebih untuk menutupi kepahitan yang terjadi pada hidupnya.
“Wanita itu tak pernah sekalipun menganggapku sebagai anaknya. Dia hanya menganggapku sebagai musuhnya. Kenyataan kalau wanita itu tidak mempunyai keturunan membuatnya menggila karena tidak ada satupun keturunannya yang bisa merebut posisiku sebagai pewaris utama Royal Group.”
Jihyun menggenggam tangan Sehun dengan lembut seakan memberikan kekuatan pada pria dihadapannya ini. Ternyata hidup Sehun tidak lebih menyedihkan daripada Kai. Mereka berdua memiliki masa lalu yang sama buruknya.
Sehun terkekeh kecil melihat ekspresi yang Jihyun keluarkan saat ini, “Jangan memasang wajah seperti itu Ji. Aku bukanlah anak kecil yang patut kau kasihani.”
-ISL-
Hyena menangis sejadi-jadinya, akibat sikap yang Sehun tujukan padanya tadi. Ibunya bahkan tidak bisa lagi menenangkan Hyena yang saat ini sudah seperti kehilangan akal. Gadis itu benar-benar merasa terluka atas penolakan dan hinaan yang Sehun lontarkan padanya.
“Bagaimana bisa Sehun bersikap seperti itu padaku hanya untuk membela gadis rendahan itu. Aku tidak terima kalah dari gadis itu bu.”
Ibu Hyena terus menerus menenangkan putri kesayangannya itu, “Hentikanlah tangisanmu itu, air matamu terlalu berharga untuk pria seperti Oh Sehun yang jelas-jelas sudah merendahkanmu sayang.”
Kai yang hendak keluar rumah, secara tidak sengaja mendengar perkataan saudari tirinya itu. Kai cukup pintar untuk menebak apa yang terjadi diantara Hyena dan juga Sehun. Entah kata-kata pedas apa yang Sehun keluarkan untuk Hyena hingga bisa membuat gadis itu sehisteris sekarang. Dan diam-diam Kai tersenyum dan berterima kasih pada Sehun yang telah memberikan hiburan untuknya.
Dan saat ini Kai berniat untuk menemui Jihyun dan meminta maaf atas segala tindakan pengecut yang telah dilakukannya karena membuat nyawa Jihyun hampir saja melayang. Kai mengemudikan mobilnya menuju kedai bubur tempat dimana Jihyun bekerja.
Namun saat sampai di kedai, Kai justru tidak dapat menemukan gadis itu. Dia malah mendapatkan informasi yang cukup mengejutkan kalau selama ini setiap akhir pekan Jihyun bekerja di Royal Restaurant. Kai tentunya tau siapa pemilik dari Royal Restaurant. Dan kenyataan itulah yang membuatnya semakin merasa takut jika Sehun memiliki peluang yang sama dengannya untuk mendapatkan Jihyun.
Kai akhirnya memutuskan untuk menghubungi gadis itu. Sungguh saat mendengar suara Jihyun dibalik telepon, rasa rindu sekaligus bersalah membuncah di dadanya. Bahkan Kai sempat terdiam beberapa saat karena tidak tau harus mengucapkan apa pada gadis itu.
“Bisa kita bertemu? Aku akan sekarang menjemputmu di Royal Hotel.”
-ISL-
Jihyun yang tengah menyantap makanannya bersama dengan Sehun, dikejutkan dengan panggilan masuk dari Kai. Entah kenapa Jihyun merasa takut untuk mengangkat panggilan dari Kai. Ketakutannya tidak lain karena seorang Oh Sehun, Jihyun takut jika panggilan dari Kai akan membuat suasana hati Sehun semakin memburuk.
“Angkat saja, aku tidak akan marah sekalipun Kai yang menghubungimu.” Ucap Sehun dengan santai sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
Jihyun pun tersenyum dan kemudian menjauh dari Sehun untuk mengangkat panggilan dari Kai. Setelah mengucapkan kata halo, pria yang berada di balik telepon tak kunjung memberikan respon dan tentunya hal itu membuat Jihyun kebingungan.
“Bisa kita bertemu? Aku sekaranng akan menjemputmu di Royal Hotel.”
Jihyun cukup terkejut dengan ajakan bertemu yang tiba-tiba dilakukan Kai. Jihyun yang memang ingin bertemu dengan Kai tentunya tidak menolak dan langsung mengiyakan ajakan pria itu.
Setelah berbicara di telepon dengan Kai, Jihyun langsung menghampiri Sehun, “Sehun kau tidak usah mengantarku.”
Sehun meletakkan pisau makan dan juga garpu di atas meja dan menatap Jihyun, “Pria itu mau menjemputmu?”
Jihyun mengangguk pertanda jika tebakannya tadi benar adanya. Setelah apa yang dilakukan pria itu pada Jihyun, Sehun masih belum bisa memaafkannya. Bahkan mendengar jika Kai dengan mudahnya mengajak Jihyun bertemu membuat kedua tangannya terkepal keras.
Sehun lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar, “Ya sudah kau bisa pergi dengannya.”
“Terima kasih Sehun. Terima kasih atas bantuanmu. Aku pasti akan membalasnya, aku janji.”
Setelah mengucapkan hal tersebut, Jihyun segera mengambil tasnya dan melangkah meninggalkan Sehun yang tidak bergeming dari tempatnya. Melihat Jihyun dengan semangat serta senyuman saat tau dirinya mengijinkan gadis itu untuk bersama dengan Kai membuat hatinya terasa nyeri. Jadi beginikah rasanya membiarkan gadis yang kau cintai bersama dengan pria lain?
Fast update yes, akhirnya gak sebulan sekali ngeposnya hehe. Aku tetap tunggu kritik dan sarannya ya untuk part ini supaya beberapa part kedepannya bisa lebih bagus ^^