Quantcast
Channel: kim-jongin « WordPress.com Tag Feed
Viewing all articles
Browse latest Browse all 621

My Answer Is.. You Chapter 15

$
0
0

Author : lightmover0488
Cast : Kim Jongin / Luhan / Kim Kyura (OC)

Additional cast : Kim Jongdae

Genre : School Life, Pg-17, Romance, Fluff, Comedy

Lenght : Chaptered

Disclaimer : Buatan asli ligjtmover0488. No copy paste! Terimakasih.

Prev 1 / 2 / 3 / 4 / 5 / 6 / 7 / 8 / 9 / 10 / 11 / 12 / 13 / 14
===

Enjoy ^^
.

Kyura berjalan terseok – seok menuju mobil Jongdae yang terparkir tak jauh dari cafe yang baru saja ditinggalkannya. Di kedua tangannya ia tenteng 4 buah tas kresek putih berisi makanan karena dirinya akan menuju apartemen Luhan. Yeah, kenapa dia membawa Kim Jongdae bersamanya?

Bukan– bukan Kyura yang sengaja membawanya tapi Kakaknya itu yang tidak bisa melihat Kyura keluar rumah sendirian malam – malam. Jongdae berkata wajah Kyura sangat suram saat membuka pintu rumah tadi sore.

Yeah, bagaimana tidak suram jika Kyura tidak bisa melihat Jongin dan Yebin dalam satu ruangan yang sama. Menari bersama pula.

Hatinya kacau balau berantakan, baru pertama kalinya merasakannya. Tidak bisa menghubungi Jongin, tapi terlalu menyiksa jika dia terus saja terdiam tidak melakukan sesuatu. Tapi dia ingin Jongin yang menghubunginya duluan. Atau barangkali Jongin belum selesai sampai sekarang? Sampai Kyura diminta Luhan sendiri untuk berlatih di apartemennya karena Yubi katanya sedang berada disana.

Hah.. Kyura sudah tidak sabar untuk menanyai Jongin macam – macam. Tunggu dulu…

Jangan – jangan suara yang ia dengar saat di telepon kemarin adalah Yebin? Ah, tapi kenapa Yebin bisa berada di rumah Jongin? Itu tidak mungkin kecuali.. ah, apakah mereka masih  berada di sekolah?
Duk
Gadis itu membenturkan dahinya ke kaca mobil milik Jongdae. Molla. Kyura tidak bisa berpikir lagi. Dia pusing. Jika hanya menduga – duga saja sungguh semakin membuatnya tidak karuan.

“Yaa!”

Jongdae mengetuk – ngetuk kaca mobilnya dari dalam, sangat heran kenapa Kyura hanya menyandar ke mobil tanpa membukanya, akhirnya dengan tangannya sendiri Jongdae membuka pintu dan langsung mendorongnya sampai Kyura terdorong ke belakang dengan memegangi jidatnya sendiri.

Oppa!”

“Kau sepertinya sudah gila. Cepat masuk ke mobil, bodoh!”

Kyura cemberut lalu dengan sewot memasukkan dirinya ke mobil dengan meletakkan bungkusan makanan ke jok belakang dengan kasar.

“Kau ini sedang kesurupan apa sejak pulang sekolah ck,” Jongdae menggerutu dengan memonyongkan bibirnya seraya menarik seat belt Kyura, “Pasang sendiri sabukmu,”

Kyura masih memberengut, tapi dilakukan juga apa yang Jongdae katakan lalu menyalakan radio, “Wah.. Secret love,” Jongdae berseru pada radio yang tengah memutar lagu Secret love song nya Little Max itu

Cause I’m yours, I’m yours.. 

Oh, why can’t you hold me in the street?

Why can’t I kiss you on the dance floor?

I wish that it could be like that..

Why can’t it be like that?



Entah kenapa Kyura mengernyitkan alisnya ketika indra pendengarannya menjadi sangat peka terhadap lirik lagu yang tengah dinyanyikan penyanyi itu.

Cause I’m yours…

Why can’t I say that I’m in love?

I wanna shout it from the rooftop..



Ahh, Jantung Kyura berdetak kencang. Sepertinya dia sudah menemukan lagu yang pas untuk Luhan nyanyikan besok. Lagu yang sangat DIA sekali. Huhuhu. Oh Kim Jongin kenapa kau membuat Kyura merasakan cinta yang seperti itu?

+ My Answer Is You 15 +

“Luhaaann Luhan! Aku sudah menemukan lagunya!!” Kyura berteriak super heboh saat memasuki apartemen Luhan. Belum sempat menyambut Kim Jongdae, Luhan yang sedang berdiri di ruang tamu langsung heran ketika Kyura dengan wajah antusias memegangi kedua lengannya, “Secret Love song milik Little max! Aku harus menyanyikannya– ah, Kau yang menyanyikannya hehehe,”

“Ahh.. Aku tau lagu itu,” Luhan berkata datar karena sedikit terkejut dengan tingkah Kyura yang tiba – tiba menyentuhnya. Apalagi melihatnya sedekat ini… wah, Apa kabar jantung Luhan saat ini?

“Benarkah?! Baiklah ayo kita latihan! Oh, Annyeonghaseyo..” Kyura merubah ekspresinya menjadi sangat santun saat matanya menangkap sosok Yubi tengah berdiri dari sofa. Tapi sebelum dia berjalan menuju ruang tengah, Ponselnya tiba – tiba saja berbunyi nyaring. Sontak dengan gerakan super kilat, Kyura mengambilnya dari saku blazernya dan menemukan sebuah Chat dari Kim Jongin.

Ya Tuhan, Mata Kyura mendelik sempurna karenanya sungguh.

‘Kau dimana sekarang?!’

Saat Kyura akan mengetikkan sesuatu, Chat Jongin muncul kembali.

‘Diam disitu. Aku akan menyusulmu,” 



Mata Kyura sedikit melebar dan Luhan tidak sengaja melihatnya, bergantian menatap ponsel Kyura dan gadis itu.

“Ada masalah?” Tanyanya berjalan pelan ke arah Kyura

“Luhan-ah.. aku keluar sebentar. Ng… 10 menit? Chakaman..”

Tanpa menunggu jawaban Luhan, Kyura pun melesat begitu saja dari ruang tamu. Dia tidak akan membiarkan Jongin mengetahui apartemen Luhan, jika itu terjadi.. entahlah, Kenapa Kyura berpikiran buruk jika saja Jongin akan mengeroyok Apartemen Luhan suatu saat nanti. Ya Tuhan, pikirannya memang sedang tidak baik saat ini.

Kyura masih berlarian menuju pintu keluar apartemen. Matanya jelalatan kesana kemari saat dirinya melewati lobby siapa tau Jongin sudah berada di sekitar sana. Eh, tapi tidak.. setelah melewati pelataran apartemen yang super luas sekali, Kyura menemukan sosok Jongin tengah menuruni Bus di halte tak jauh dari apartemen.

“Kau belum pulang kerumah–hah..” Kyura mengambil nafasnya banyak – banyak setelah berlari yang ternyata membuatnya kehabisan nafas. Dilihatnya Wajah Jongin yang berkeringat dengan hanya memakai kaos dan celana seragam soojung.

“Aku langsung pulang ke rumahmu..”

Wae?”

“Merindukanmu..” Wajah Jongin super datar, seperti tidak tulus mengatakannya. Tapi memang itu ekspresi Jongin. Tidak pernah mengenal apa itu menyukai seorang gadis membuat Jongin tidak mengerti apa yang sebaiknya dilakukan sepasang kekasih pada umumnya.

“Oh..” Kyura menanggapinya tak kalah datar setelah Jongin hanya berkata 1 kata itu saja. Dia kira Jongin akan melanjutkannya panjang dikali lebar, “Sepertinya kau belum memberitahuku sesuatu..”

“Memberitahu apa?” Tanya Jongin dengan sedikit melebarkan kedua matanya

“Tentang penampilanmu di pensi..”

Kata Kyura membuat Jongin berpikir dengan kerasnya.

“Bukankah aku sudah memberitahumu akan tampil disana?”

“Bukan itu!” Kyura memanyunkan Bibirnya lalu bersedekap di dada. Hah.. kenapa Jongin bersikap seolah – olah Menari dengan Yebin adalah hal yang lumrah dilakukan.

Baiklah, memang itu lumrah bagi siapa saja yang memang ingin menikmati tariannya. Tapi tidak bagi Kim Kyura? Bahkan Jongin sudah berkali mengatakan bahwa dia menyukainya.. mencintainya…

Tapi kenapa Jongin tidak sadar kalau Kyura sedang cemburu sekarang?

“Lalu apa?!”

“Ya ampun..” Kyura menjambaki rambutnya seperti biasanya, lalu mendengus menatap Jongin lekat hampir melotot. Berharap Jongin tersadar dengan sendirinya Tapi.. sudahlah, Laki – laki itu sepertinya tidak akan paham.

“Kau belum memberitahuku kalau Kau berduet dengan Yebin!”

“Ah…”

“Ah??” Kyura memelototkan matanya. Ingin membuka kepala Jongin dan melihat apakah di dalam sana Jongin mempunyai otak atau tidak.

“Ya! Bukankah kita saling menyukai?”

Jongin mengangguk, “Dan sepertinya kau menerima tawaran Backstreetku..” Katanya sembari mengingat – ingat apakah Kyura memang menerimanya atau tidak tapi yang jelas mereka berdua memang saling menyukai satu sama lain. Hehehe.

Keurae.. aku menerimanya! Kita memang sedang back–”

“Kyura-ya.. aku tidak tuli jinjaa!! Pelankan suaramu!”

“Kim Jongin!”

Waaee!” Jongin tiba – tiba ikut memelototi Wajah Kyura yang terlihat sangat kesal kepadanya. Jongin mengira Kyura sedang PMS atau semacamnya.

“Kau berduet dengan Yebin! Dan kau tidak memberitahuku!”

Seruan Kyura seperti sebuah lonceng yang berdentang diatas kepala Jongin. Tiba – tiba dia seperti dibisikkan sesuatu oleh bayi – bayi cupid tak kasat mata. Ah.. dia pun akhirnya sadar.

“Kau.. sedang cemburu kan?”

“Eo! Aku cemburu!”

Senyuman Jongin tersungging manis sampai gigi – giginya terlihat yang membuat kedua matanya menghilang tertelan senyumannya.

“KAU TERTAWA SEKARANG??”

“Ah..” Jongin pun langsung terdiam, berekspresi datar lagi, “Tapi, aku tidak bisa menolak Yebin.. lagipula dia partner menariku sejak dulu. Yaa! Lagipula kau juga berduet dengan Luhan ish!” Suara Jongin menjadi menggebu di akhir kalimat.

“Tapi waktu itu kalau tidak salah aku mengatakannya kepadamu,”

“Tetap saja, aku sudah lama cemburu dengannya!”

“Aku hanya memainkan piano untuknya, sementara kau? Aku tidak bisa membayangkan Kau menyentuh – nyentuh Yebin di depanku nanti! Aku tidak mau!” Kyura membalik badannya dengan memberengut lalu berjalan lebar – lebar meninggalkan Jongin, tapi tidak.. laki – laki berpenampilan kumal itu tidak bisa tinggal diam. Dia ikut mengejar Kyura dengan kakinya yang lebih panjang.

“Ya!” Jongin menarik lengan Kyura membuat gadis itu terpaksa menghadap Jongin, “Kau hanya perlu melihatku, jangan melihat Yebin..”

Kyura tetap cemberut, bagaimana bisa dia melihat sebuah penampilan duet dengan men-skip salah satu pemainnya? Bukankah hal itu mustahil?

“Terserah kau sajalah..” Kyura melepaskan pegangan tangan Jongin tapi tidak terlepas, membuat mata Kyura terputar ke atas menatap wajah Jongin, “Aku mau latihan..”

Jongin terdiam, lalu lebih mengeratkan cengkramannya demi menghilangkan rasa panas yang tiba – tiba muncul di dalam hatinya. Sungguh Jongin tidak suka jika Kim Kyura berdekatan dengan Laki – laki lain serti Luhan. Bahkan memikirkannya saja membuat kepala Jongin berasap. Jongin pun semakin mendekatkan tubuh Kyura, dengan mengunci matanya pada manik kecoklatan milik Kyura. Dan gadis itu seperti terhipnotis. Kini wajah Jongin mendekat sampai beberapa centimeter, jantungnya berpacu seperti tengah berlari marathon begitu juga dengan Kyura. Namun saat jongin sudah menyentuhkan Hidungnya pada hidung Kyura, Gadis itu seperti tersadar sesuatu. Lalu menjauhkan wajahnya.

Matanya pun jelalatan kesana kemari karena dia baru sadar mereka berdua sedang berada di pinggir jalan di sebelah halte bus. Memalukan sekali.

“Ah.. maafkan aku, aku pikir aku terlalu senang tidak ada siswa Yeonwoo dan soojung.. jadi aku..” Jongin lalu berkata malu – malu dengan salah tingkah, apalagi Kyura.. kini semburat kemerahan memenuhi pipinya karena menahan desiran perasaan menyenangkan di dadanya. Tapi tiba – tiba saja dia tersadar kalau dirinya sedang merajuk pada Jongin, “Pokoknya aku tidak mau kau marah – marah lagi lantaran aku berlatih bersama Luhan karena Kau juga bermain kemesraan dengan Yebin,”

Omo, kita hanya menari bukan bermesraan,”

“Selama ini aku melihat duet pria dan wanita menari tidak akan jauh – jauh dari memegang pinggang, memeluk, bertatapan mesra, bahkan berciuman aaaa.. otokee–” Jiwa Fangirling Kyura sepertinya kembali bangkit. Dia tidak bisa membayangkan jika Jongin melakukan semua itu bersama gadis lain selain Dirinya.

“Maka dari itu kau tidak usah melihatnya..” Jongin berkata datar seraya melepaskan kedua tangan Kyura yang masih bertengger di kepalanya. Dia jadi merasa bersalah karena mungkin Kyura akan melihat semua itu.. ah, tentu saja ciuman tidak termasuk di dalamnya.

Mwo?! Kalau begitu kau akan melakukan semua itu?!” Kyura memundurkan tubuhnya merasa sangat shock, tapi Jongin kembali menarik kerah blazer Kyura sampai gadis itu menubruknya sekalian saja Jongin memeluknya dengan erat, “Tidak semuanya..”

“Lalu salah satu? Atau dua?” Kyura kembali melepaskan pelukan Jongin, “Aku tidak mau melihat 1 pun dari gerakan kalian ishh!” Kyura berbalik badan lalu berjalan gontai meninggalkan Jongin. Namun baru beberapa langkah, Dia melihat bayangan Luhan tengah berjalan santai ke arahnya. Tersenyum padanya dengan membawa 2 buah Es krim coklat di tangannya.

“Kyura-ya!”

Jongin berhenti tepat di belakang Kyura tapi gadis itu berjalan lagi menuju Luhan, “Sepertinya suasana hatimu sedang tidak baik.. jadi aku belikan es krim..” Kata Luhan memberikan salah satu es krimnya pada Kyura lalu melirik Jongin dengan tersenyum mengejek yang sangat samar.

“Yaa!!”

Jongin berseru lagi tapi Kyura masih tidak mengindahkannya sama sekali. Malah semakin menjauhinya sampai menghilang dari pandangannya tertelan Pintu utama gedung apartemen.

+ My Answer Is You 15 +

 

Luhan tau Jongin sudah mendahuluinya selangkah lebih cepat. Dia merasa mereka berdua– Kyura dan Jongin- memang ada hubungan khusus sejak beberapa minggu terakhir. Rasa penasarannya terhadap tingkah Kyura yang tiba-tiba saja pergi meninggalkan apartemen dan juga keputusannya untuk mengikuti  Kyura diam-diam, mengantarkannya pada sebuah pemandangan yang sungguh membuat Luhan dapat merasakan kembali sesuatu yang ngilu di dalam sana. Ya, sama seperti saat Luhan tau bahwa Yubi  akan menjadi saudara tirinya.

Melihat Kyura dengan antusiasnya menyambut Jongin yang baru saja keluar dari halte, dan lagi– yang lebih membuat hatinya semakin kacau adalah saat Kyura dan Jongin berpelukan! Terasa seperti dunia di sekitarnya runtuh begitu saja. Setelah melihat sesuatu yang benar-benar membuat hatinya begitu sakit, bukannya kembali ke apartemen atau menyusul Kyura, entah kenapa kaki Luhan malah melangkah ke arah kedai es krim di pinggir jalan. Luhan sendiri tidak tau dirinya akan melupakan Yubi secepat ini, dia tidak lagi memikirkan Yubi, gadis yang pernah ia cintai. Karena memang, Kakak tirinya– sekaligus mantan kekasihnya itu sudah tidak memperdulikannya.

Kini dunia Luhan dipenuhi dengan Kyura. Gadis itu sangat membantunya untuk melupakan Yubi. Bukan Luhan sengaja menjadikan Kyura sebagai alat untuk membantunya melupakan Kakak tirinya itu, tapi berada di dekat Kyura membuat perhatian dan pikirannya tersita hanya untuk Kyura, hingga dia tidak lagi sempat memikirkan gadis lain, terutama mantan kekasihnya -Yubi.   Keceriaan Kyura menghapuskan kesedihannya. Senyuman itu mampu menghiasi hari – hari Luhan di sekolah dan yang paling Dia sukai adalah dimana Kyura selalu membantunya beradaptasi di Yeonwoo, berdua berkeliling sekolah, mendengar celotehan Kyura, candaannya,  membuat Luhan tidak bisa jika tidak mendengar suara Kyura sehari saja. Selalu ada keinginan untuk melakukan sesuatu dengan gadis itu. Selalu.

Tapi melihatnya berpelukan dengan Jongin, membuat hatinya patah, di depan kedua matanya. Dan itu terjadi begitu saja..

Kyura yang beberapa saat lalu terlihat antusias menyambut kedatangan Jongin, kini berbalik arah dan berlari ke arah Luhan saat tau Luhan sedang berjalan ke arahnya, meninggalkan Jongin di belakang sana.  Dengan tersenyum, Luhan menawarkan es krim yang ia beli pada Kyura. Sedangkan Jongin, Kyura tidak mengindahkan lagi keberadaannya dan memilih untuk berjalan mengikuti Luhan.
Kyura masih menikmati es krimnya dalam diam. Sambil menatap piano dengan sesekali memencet acak nut nya dengan telunjuk. Luhan pun terdiam di sebelahnya, menikmati es krim seraya menatap wajah Kyura yang sangat datar. Dan Luhan yakin Gadis itu masih memikirkan Jongin kan?

“Kyura-ya.. kau mempunyai hubungan dengan Jongin?”

Ani..” Kata itu terlontar begitu saja dari bibir Kyura tanpa menoleh pada Luhan. Pikirannya masih kalut memikirkan bagaimana jika dirinya melihat Jongin menari dengan Yebin di depan matanya sendiri nanti. Perasaan posesif tiba – tiba menguasai diri Kyura. Dia tidak mau melihat Jongin bersama Gadis lain.

“Kau masih mengidolakannya?”

“Tidak juga,”

“Lalu?”

“Kita hanya berteman..”

“Benarkah??” Luhan menaikkan alisnya sementara Kyura mengangguk sambil melahap cone Es krim terakhirnya. Gadis itu tentunya tidak bisa membeberkan hubungan backstreetnya begitu saja pada orang lain kan?

“Kalau aku menyukaimu, apakah kau mau menjadi kekasihku?”

“Apa?”

Mata Kyura mendelik sempurna. Lalu menoleh ke samping dengan sangat cepat demi bisa menatap wajah Luhan yang tengah menatapnya– dengan mata cemerlangnya yang begitu serius. Tidak mengerti dorongan dari mana tapi Luhan seakan ingin sekali mengatakannya.

“Aku menyukaimu..”

Mwo?”

“Aku–Meny–”

Chakaman..” Kyura mengangkat telapak tangannya sampai berjarak se-sentimeter di depan bibir Luhan, “Jangan bermain – main dengan kata – kata itu, Lu..”

“Aku tidak bermain – main. Aku memang menyukaimu–”

“Luhan-ah..” Kyura memotong sebelum Luhan menyelesaikan kalimatnya. Sebenarnya Kyura tidak tau harus bersikap seperti apa untuk menanggapi Luhan yang tiba-tiba saja menyatakan perasaan padanya. Dengan mulut yang sedikit terbuka akibat reaksi otaknya yang masih mencerna kejadian yang baru saja terjadi, matanya menatap ke dalam mata Luhan mencoba mencari penjelasan disana. Kyura berharap ini semua hanya mimpi. Bagaimana bisa dia mengerti perasaan Luhan, bahkan beberapa detik yang lalu dia masih memikirkan Kim Jongin yang akhir-akhir ini selalu saja memenuhi otaknya.

“Kyura-ya, Aku menyukaimu”

Luhan mencengkeram pergelangan tangan Kyura dan semakin dalam menatap kedua mata Kyura yang masih tertegun menatapnya. Mungkin Luhan menuntut jawaban dari Kyura atas perasaan suka yang baru dia akui. Tapi Kyura tetap diam di tempatnya. Tidak merespon apapun. Otaknya blank, tidak bisa lagi memikirkan apa yang seharusnya dia lakukan untuk menanggapi Luhan. Kyura memang asing(?) dengan perasaan-perasaan seperti ini. Perasaan sukanya pada Kim Jongin saja baru dia sadari baru – baru ini.

“Aku menyukaimu”

“Tapi Lu..”

 
Cup

 

.

To Be Continued


Viewing all articles
Browse latest Browse all 621

Trending Articles