Quantcast
Channel: kim-jongin « WordPress.com Tag Feed
Viewing all articles
Browse latest Browse all 621

Y . O . L . O (You Only Love Once) #12 - by sasarahni

$
0
0

Y . O . L . O

11898822_1068049196546068_7749762639367945720_n

You Only Love Once!

“Hidup ini hanya sekali, Matipun sekali, dan Cinta juga hanya sekali”

Chapter 12

.

.

Penulis : @sasarahni (Sarah Irani) 20th

Sarahirani26@wordpress.com


Preview: * Teaser * Chapter1Chapter2 * Chapter3 * Chapter4 * Chapter5 * Chapter6Chapter7 * Chapter8 * Chapter9aChapter9b * Chapter10 * Chapter11 * Now: Chapter12 *

MAIN CAST

Park Chanyeol & Kim Ja Young (YOU)

Byun Baekhyun & Kim Je Young (YOU)

OC: Kim Jongin, Lay, Xi Luhan (EXO)

Ny.Kim Lily, Ny.Park Yoora, Jung Serra dll…

Drama, Romance, Hurt, Friendship, AU, Family, Complication, and other…

RATING : PG-17 LENGHT : Chaptered

Soundefek :
 Shannon – Daybreak Rain
Hujan turun seakan membangunkan fajar
Air mata jatuh dan aku semakin merindukan mu..
Aku tidak bisa mengatasinya
Aku meyakin kan diriku akan melupakan mu besok
Tidak apa apa..
Aku mencoba untuk tidur tapi hanya air mata menetes
Tapi kau membuatku menangis lagi, aku bersedih lagi
Hanya aku yang tersakiti,
Aku tidak bisa melupakan mu..
Kesepian, kesepian dan kesepian
Sebuah malam yang sepi tanpa mu
Jangan lupakan aku, jangan lupakan aku..
Preview Chapter11 

“Apa yang kau lakukan. Ugh??” Ucap Ja Young sambil melepas tangan Chanyeol kasar yang sedari tadi menariknya sampai ruang meeting. Lengan tangan kanan itu terlihat memerah.

“Jangan melawan dan bersihkan pakaianmu.” Tutur Chanyeol terdengar lebih keras.

“Harus berapa kali kau menolongku. Ugh?” Lemahnya.

“Harus berapa kali kau datang untukku. Ugh!” Suaranya semakin melemah dan perasaannya terasa sakit.

“Hiks.. Sampai kapan kau harus seperti ini Park Chanyeol??” Lirih Ja Young sambil menatap mata Chanyeol sungguh dalam perasaan Ja Young sudah tidak bisa ia kendalikan. Air mata yang sejak tadi berlinang akhirnya menetes. Kedua manik mata kecoklatan Ja Young berkedip-kedip. Tubuhnya terasa bergetar.

“Ada apa denganmu Huh?! Aku tidak mengerti dengan pertanyaanmu.” Cecar Chanyeol yang justru mendesah tak percaya! Chanyeol benar-benar tidak mengerti kenapa justru Ja Young sekarang malah menangis dan membentaknya hebat! Ja Young benar-benar lelah dengan ini semua. Ja Young sungguh menatap kedua mata Chanyeol dengan tatapan penuh penyesalan.

“Kau ini majikanku! Dan tidak seharusnya kau malah membela kesalahanku pada pelanggan resto mu. Ingat kau itu Direktur dan aku hanyalah pelayan. Aku lelah Chanyeol-ah. Sungguh. Mungkin sekarang semua karyawan sedang bertanya-tanya ada apa dengan Tuan Muda Park! Ugh??! Apa kau ingin kejadian dikampus–“

Chanyeol tiba-tiba memeluk Ja Young dengan erat! Mendekapkan kepala Ja Young didada bidangnya.  Ja Young meneteskan air matanya.. sungguh menyedihkan. Semua penyesalan Ja Young saat ini membuatnya semakin terasa menyakitkan. Kenapa harus Chanyeol yang masuk kedalam kehidupannya?! Sepertinya air mata ini adalah air mata yang terjatuh untuk kesekian kalinya jika bersama Chanyeol kenapa Ja Young mudah sekali untuk menangis atau meneteskan air matanya. Ja Young merasa sangat sesak~

“Kita berbeda Park Chanyeol..” Lemah Ja Young dalam pelukkan Chanyeol. Chanyeol masih merasakan tubuh gadis ini bergetar hebat. Bahkan Chanyeol merasakan rasa sakit yang sama setelah mendengar semua penuturan Ja Young barusan.

“Kehidupan kita sudah sangat menjelaskan. Cukup melihat adikku saja aku sudah sangat sakit. Kau dan aku–” Tangisan Ja Young semakin menjadi jika mengingat setiap masalah adik tersayangnya berhubungan dengan Baekhyun pangerannya. Chanyeol semakin erat memeluk Ja Young dalam dekapannya sesekali ia mencium pucuk rambut milik Ja Young.

“Jadi karena hal itu~”

“Bukan hanya itu! Aku juga tidak bisa menyakiti perasaan Jongin!” Good! Cukup sudah semua ini. Ja Young sudah membawa nama Kim Jongin dalam keadaan seperti ini.

Chanyeol terdiam.

Pelukkannya melemah.

“Apa kau mau aku benar-benar tidak perduli dengamu? Apa kau benar-benar ingin aku tidak mengenalmu? Setelah apa yang kita lewati Kim Ja Young.. jawab aku..” Lirih Chanyeol dengan suara yang tidak bisa Ja Young dengar begitu jelas.

“Aku tidak berbicara seperti itu.. tapi aku butuh waktu untuk semua hal yang aku sendiri tidak tahu harus bagaimana??”

“Baiklah~”

Chanyeol melepas pelukkannya~

Benar-benar terlepas~

Chanyeol menatap wajah Ja Young yang cukup terlihat menyedihkan. Chanyeol membuatnya menangis~

Chanyeol menyakitinya tanpa ia sadari~

Gadis yang ia cintai menangis karenanya~

Chanyeol pun akhirnya meninggalkan Ja Young sendiri disana~

Ja Young benar-benar menangis apa yang sudah ia rasakan ini! Hatinya begitu sakit! Lebih dari sekedar sakit! Ja Young harus menyelesaikan semua ini! Ja Young tidak ingin semua ini terus berlarut! Ja Young benar-benar lelah! Rasanya begitu sulit untuk tidak ia rasakan dan ingat didalam pikirannya dan hatinya!

Ja Young harus memberikan kepastian untuk semua ini!

.

.

.

Episode 12 Y.O.L.O♥

POV Kim Ja Young

Pukul 14.00

Aku membersihkan pakaianku dan juga wajahku yang sudah terlihat menyedihkan diruang meeting dimana Chanyeol meninggalkanku sendiri setelah kejadian yang tidak terduga. Mataku sepertinya sedikit bengkak. Pakaianku sedikit basah. Mungkin waktu makan siangku juga sudah hampir habis. Aku juga sedang tidak bernafsu untuk makan. Rasanya pikiranku sekarang-sekarang ini sudah terasa penat dan tidak karuan~

“Perasaanku sudah mencapai batasnya. Sudah teramat sangat lelah. kenapa aku harus membentaknya tadi. Padahal jelas-jelas ia mencoba menolongku..” Ucapku lirih sambil mengingat kejadian tadi~

“Kim Ja Young?? Gwenchanayoo?” Tanya Sulli tiba-tiba masuk. Sulli baru saja menyelesaikan tugas yang diberikan Manager Lay membeli pakaian baru untuk satu pelanggan wanita.

Sulli datang menemumi Ja Young karena atas perintah dari Chanyeol Direkturnya untuk memberikan makan siang yang ia bawakan untuk Ja Young. Diam-diam Chanyeol masih menghawatirkan keadaan Ja Young tanpa sepengetahuan dari Ja Young sendiri.

“Eoh?? Aku tidak apa-apa. Ada apa Sulli-ah?” Tanyaku santai sambil membersihkan pakaianku.

“Ini aku bawakan makan siang” Ucap Sulli dengan senyuman baiknya. “Dimakanlah..” Sulli memberikan mie ramen berukuran sedang yang sudah siap untuk dimakan.

“Untukku? Tapi..”

“Eum. Habiskan baru kau boleh bekerja. Itu perintah.” Ucap Sulli kembali dengan nada terdengar memerintah lalu ia meninggalkanku begitu saja.

“Terimakasih Sulli” Aku mencoba mengukir senyumanku untuknya. Kemudian aku duduk disalah satu bangku diruang meeting untuk makan ramen pembelian Sulli. Kata Sulli ini adalah perintah jadi mau tidak mau aku harus menghabiskannya. Entah perintah dari siapa?? Mungkin perintah Manager Lay, Manager yang sungguh baik hati.

Eum.. Ohyaa?” Sulli kembali berjalan kearahku dan duduk dibangku sampingku duduk. Ada apa dengannya?? Pasti ada yang ingin dia tanyakan.. “Kau punya hubungan khusus ya dengan Tuan Park?? Seperti kalian dekat hihi” Sulli bertanya dengan wajah meledek.

Benar saja tebakanku! Mungkin Sulli sudah merasa bahwa Chanyeol mulai selalu menggangguku disetiap jam waktu kerja. Ya.. Chanyeol memang sering terlihat bersamaku semenjak ia menjadi pewaris resto ini.

“Entahlah~” Jawabku santai.

“Jika benar juga tidak apa-apa Ja Young-ah.. aku lihat sepertinya Tuan Park sangat perhatian denganmu” Sulli memasangkan muka meledeknya kembali sambil menyenggol sedikit bahuku. Apa-apaan ini? Menyebalkan. Apakah sekarang waktunya yang tepat untuk membicarakan tentang Chanyeol dan hubunganku~

“Entahlah Sulli-ah” Jawabku masih sama, sambil memakan ramen pemberian Sulli tanpa nafsu. Tapi aku harus makan! Jika tidak aku akan sakit tiba-tiba dihari-hari melelahkan ini.

“Apa kau menyukainya?” Tanya Sulli kembali dengan wajah polos sontak aku menatapnya dan membuatku sedikit berfikir untuk mengatakan sesuatu hal padanya..

“Aku ingin bertanya sesuatu tapi kau jangan bicara pada siapapun. Janji?” Masih sambil memakan ramen pemberian Sulli.

“Apa? Aku bukan tipe orang yang mengumbar janji seseorang Kim Ja Young!” Sahutnya ketus. Sulli memang tipekal wanita yang seperti itu. Dia tidak pernah sekalipun mengikari janji seseorang padanya dan mengumbar cerita siapapun orangnya, jadi aku senang jika bercerita padanya atau dia bercerita denganku selama berkerja.

“Apa aku terlihat menyukainya?? Apa aku salah jika menyukainya??” Tanyaku padanya dengan tatapan penuh tanda tanya karena aku ingin mendengar jawaban dari orang lain meskipun aku bertanya dengan teman dekatku bekerja setidaknya Sulli mewakili orang diluar sana. Aku melihat wajah Sulli terdiam dengan rasa tidak percaya?? Apa ini?? Jadi..

“EOH?? Kau benar menyukainya Nona Kim??” Sulli justru bertanya kembali sambil mengedipkan matanya dengan senyuman aneh. Rasanya aku acuh dengan pertanyaan Sulli satu ini. Seharusnya Sulli menjawab pertanyaanku terlebih dahulu.

“Entahlah~ tapi sepertinya benar. OH OTTOKEI!” Desahku sambil menutup wajahku dengan kedua tanganku dan mengambil nafas sepanjang mungkin lalu menghempaskannya.

“Jika kau menyukainya itu menurutku wajar Ja Young. Tuan Park pria tampan, kaya, dan sangat berkharisma siapa coba yang tidak menyukai sosok seperti Park Chanyeol..” Ucap Sulli yakin. Terdengar halus dan aku menyukai jawaban Sulli saat ini.

Aku terdiam mengenang beberapa kenangan saat pertama kali bertemu Chanyeol dari pertemuan awal masuk kuliah, lalu Chanyeol menjadi direktur atau majikanku bekerja, dan sekarang aku dekat dengannya. Chanyeol selalu mengatakan itu adalah takdir dan kita tidak bisa menyalahkan takdir yang sudah Tuhan gariskan untuk kita~

Argh! Mungkin perasaanku kali ini tidak bohong.

Bahwa aku menyukainya juga~

Aku yakin dengan perasaanku saat ini.

“Hei! melamun lagi~” Sulli melayangkan tangannya didepan mukaku yang terlihat terdiam memikirkan sesuatu hal. “Kau habis menangis ya? Matamu sedikit bengkak??” Sulli memperhatikan mataku? Karena dari samping terlihat sedikit berbeda. Aku sadar jika mataku memang bengkak karena aku jarang sekali menangis. Aku hanya diam tidak membalas pertanyaan Sulli.

“Ohya, Sulli bolehkah aku memberikan nomor handphone mu pada Oppa ku” Aku mengahlikan pembicaraan.

“Oppa? Siapa??” Tanya Sulli heran?

“Pria yang pernah makan malam bersamaku disini. Dia namanya Luhan”

“Luhan? Ahya aku ingat. Berikan saja tapi apakah dia orang baik? Sepertinya saat kau bersamanya kau seperti mengenalnya sangat dekat?”

“Dia baik, sangat baik. Dan dia adalah perayu yang handal Sulli, kau kan suka dengan pria romantis-romantis seperti yang ada di drama yang sering kita tonton hahaha” Aku tertawa lebar akan lelucon yang aku buat untuk teman dekat bekerjaku. Aku senang jika Sulli bisa dekat dengan Luhan. Luhan adalah pria yang bisa menjaga hati seorang wanita dengan baik. Sulli memang gadis yang menyukai hal-hal romantis dan jika bertemu dengan Luhan pasti ia akan jatuh hati pada Luhan yang pintar dalam memanjakan wanitanya~

“HAHA.. Berbicara lama-lama denganmu selalu saja menjengkelkan” Ucap Sulli dan langsung menghilang begitu saja~ “Habiskan ramen nya!” Teriak Sulli sambil berjalan keluar ruang meeting. Aku hanya mengangkat satu jempol ku *sip*.

15 menit aku selesai makan, aku kembali berkerja..
.
.
DRET!
.
.

From: Kkamjong
Kenapa kau begitu lama. Apa kau sudah makan? Yasudah aku pulang saja.

“Astaga.. aku lupa!!” Melihat pesan Jongin membuatku bodoh. Aku lupa akan Jongin yang mungkin menungguku kembali untuknya. Aku langsung berlari secepat mungkin keluar dari resto. Aku melihat punggung Jongin yang sudah sangat jauh!

“Mianhae~” Aku benar-benar bodoh! Jongin pasti menungguku sejak tadi?? BODOH! Aku memukul keningku dengan tepalak tanganku. Apa Jongin melihat kejadian tadi? Apa benar Jongin menungguku kembali? “Mianhae Jongin-ah..” Lirihku masih melihat punggung Jongin yang benar-benar sudah terlihat jauh dari panadangku.

.
.

DRET~

.
.

From: Kkamjong
Yeppeun.. saranghae! jeongmal♥

Aku membaca pesan dari Jongin lagi~

Apa ini?? Aku terdiam menatap pesan darinya. Perasaanku tidak terarah. Kenapa Jongin mengirim pesan seperti ini?? Tuhan.. apa aku menyakitinya lagi? Tidak biasanya Jongin mengirim pesan seperti ini padaku. Singkat dan meyakinkan.

Aku tidak bisa terus seperti ini~

Ini membuatku seperti menghancurkan persahabatan yang sudah lama ku jalin bersamanya~

Aku menyayangi Jongin.. hanya saja rasa sayangku tidak bisa lebih dari sekedar persahabatan~

To: Kkamjong
Nanti malam kita bicara ditaman dekat Sungai Han.

Jongin hanya membaca pesannya dan tidak membalasnya~

To: Kkamjong
Aku akan menunggumu disana.

Pesan terakhir dariku untuk Jongin. Aku mematikan handphone ku dan kembali bekerja. Chanyeol juga tidak terlihat sejak tadi aku kembali bekerja. Mungkin Chanyeol kesal denganku. Sudahlah~

“Eoh Chanyeol??” Aku melihatnya bersama mobil sport merah miliknya. Sepertinya Chanyeol akan pulang kembali ke appartement nya siang ini. Tatapannya begitu dingin~

♣ Y . O . L . O ♣

Flashback

Saat Chanyeol meninggalkan Ja Young diruang meeting dan Chanyeol langsung keluar dari resto nya dengan tatapan sangat dingin! Chanyeol begitu terlihat kesal atas kejadian tadi bersama Ja Young. Perasaan Chanyeol sudah tidak bisa ia paksakan. Jika Chanyeol memaksakan lagi dan lagi itu akan membuat Ja Young lebih tersakiti.

Sedangakan Ja Young masih berada diruang meeting membersihkan pakaiannya dan Sulli datang menemuinya~
Chanyeol tidak percaya kenapa gadis itu selalu saja membuatnya kesal! Atas apa yang Ja Young ucapkan dalam penuturannya yang terdengar menyakitkan bagi Chanyeol.

“Park Chanyeol!” Seorang pria memanggil nama Chanyeol. Dia adalah Kim Jongin. Jongin melihat Chanyeol keluar dari resto.

Chanyeol mencari arah suara itu..

Chanyeol melihat kearah Jongin.

“Kau memanggilku?!” Decak Chanyeol kasar dengan tatapan muka tidak santai.

“Siapa kau sebenarnya? Pasti kau tahu siapa aku bukan.” Tutur Jongin to the point dengan tatapan lebih menyeramkan. Dua pria tersebut sepertinya dalam keadaan perasaan yang cukup buruk jika terlihat dari raut wajah mereka. “Aku lebih dulu mengenalnya jangan berharap kau bisa mengambil perasaannya dariku” Kata Jongin kembali, tatapannya masih sama. Tatapan tidak suka pada Chanyeol yang sudah mengobrak-abrik kehidupannya bersama Ja Young wanita yang sudah lama ia cintai dalam hidupnya.

Jongin menatap Chanyeol sedingin mungkin! Chanyeol kesal!  Dengan perkataan Jongin barusan. Chanyeol berdecak kembali. Chanyeol mencoba menahan emosi nya saat ini.

“Ya. Aku tahu siapa kau. Kau Kim Jongin sahabat dari Kim Ja Young. Ya.. sahabat untuk selamanya!” Ketus Chanyeol pada Jongin dan sontak membuat Jongin kesal! Chanyeol melanjutkan kembali penuturannya.. “Kau seharusnya yang sadar jika Ja Young itu hanya menganggapmu sebagai sahabat terbaiknya dan itu tidak akan merubah keputusannya.”

“KAU!”

.
.

BUG!! *Pukulan dari Jongin melayang*

Tepat mengenai bagian pipi hingga bibir Chanyeol terluka.

.
.

Semua orang yang berada disekitar mereka pun melihatnya dan merasa sangat kaget dengan pukulan tiba-tiba Jongin barusan.

Chanyeol tidak membalas pukulan Jongin. Chanyeol hanya tersenyum dingin lalu menatapnya kembali..

Jongin kembali berbicara terus terang..

“Aku lebih dulu mencintainya!! Dan aku lebih pantas dengannya. Kau hanya akan selalu membuatnya MENANGIS! INGAT BAIK-BAIK UCAPANKU!” Lolos perkataan itu dari mulut Jongin.

Chanyeol tetap diam mendengar itu dan ia pergi begitu saja meninggalkan Jongin! Perasaannya begitu meluap bahkan Chanyeol ingin sekali membalas pukulannya tapi Chanyeol sadar kalau ia adalah orang ketiga yang datang dalam dikehidupan Jongin dan Ja Young yang sudah bersahabat sejak lama! Jika saja waktu bisa Chanyeol putar kembali untuk tidak bertemu dengan Ja Young sejauh ini mungkin perasaannya pada Ja young juga tidak akan sejauh ini. Hingga Chanyeol dengan beraninya mengeluarkan semua perasaannya pada Kim Ja Young seorang.

Chanyeol sadar jika dirinya memang selalu membuat Ja Young menangis tanpa sadar.

Chanyeol juga sadar jika dirinya sudah merusak persahabatan Jongin dan Ja Young meskipun Ja Young dan Jongin mencoba tetap bersama dalam keadaan sulit saat ini.

Menyakitkan.

Menyedihkan.

Memalukan.

Chanyeol menghembuskan nafasnya panjang jika mengingat hal-hal itu~

Tapi cinta tidak bisa dipaksa jika memang Ja Young hanya akan selalu menganggap Jongin itu sebatas sahabat terbaiknya dan tidak lebih!

Jongin melihat kepergian Chanyeol lebih dulu darinya~

Rasa kesal Jongin masih begitu terasa dan dia baru tersadar jika ia kesini karena ingin makan siang bersama Ja Young kemudian Jongin menulis pesan pada Ja Young dan membatalkannya begitu saja. Lagi pula pasti Ja Young sudah lupa dengan nya~

Flashback end.

♣ Y . O . L . O ♣

POV Park Chanyeol

In Aparttement

Pukul 15.00

“Harus berapa lama aku menunggu jawaban Ja Young! Butuh waktu sampai kapan!!” Ucapku kesal sambil merasakan sakit dipipi hingga menuju ujung bibirku terluka sampai mengeluarkan bekas darah sedikit karena pukulan Jongin tadi begitu kencang.

Aku merasakan tubuhku perlu air dingin untuk mencairkan sedikit penat diotakku maupun perasaanku saat ini. Aku bergegas mandi. Menyegarkan tubuhku dengan air dingin yang mengucuri disekitar tubuhku, memandang wajahku dicermin karena ada luka sedikit membuat wajah tampanku memudar.

“Baru saja wajahku sembuh karena perkelahian lusa lalu.. dan sekarang wajahku kembali terluka. SIAL!!” Umpatku dengan kekesalan yang cukup aku tahan karena aku tidak sama sekali membalas pukulan si Jongin brengsek itu!

Selesai mandi dan sudah terlihat lebih segar aku memakai kaos putih polos dan celana jeans panjang sedikit robek-robek dibagian lututnya. Aku melihat jam sudah menunjukan pukul 19.00 malam. Segera makan malam dengan masakan yang baru saja aku buat sambil menonton acara tv diruang tengah appartement ku..

15 menit kemudian..

.
.

Seketika~

.
.

Aku membayangkan sosok Ja Young~

Berada dekat disampingku duduk disoffa yang pernah ia tiduri..

Gadis itu..

Kim Ja Young~

Seperti nyata tersenyum didekatku. Meletakan kepalanya dibagian pahaku. Gadis itu mencoba untuk tidur dipangkuanku.

Ya Tuhan ia tersenyum kembali. Senyumannya teramat manis..

“Beri aku waktu Park Chanyeol..” Ucap gadis itu tepat dipangkuanku terbaring dan aku masih terdiam!

Ini hanya halusinasiku saja. Halusinasi. Aku yakin!! Tidak mungkin Ja Young semanis itu terhadapku?? Aku masih terbayang ia tidur dipangkuanku dengan kepalanya dibagian pahaku..

“Aku– Aku menyayangimu Tuan Park. Tetaplah berada disampingku sampai aku benar-benar memilihmu.” Ucapnya kembali dan bangun dari pangkuanku..

“Kim..”

“Kim Ja Young~” Lirihku sambil mencoba meraih wajah cantiknya. Ia terlihat memakai dress putih dan rambutnya tergerai sangat panjang dengan sebuah jepitan yang terletak tepat dibagian telinga kanannya..

Aku mulai meraih pipi itu.. Ja Young tersenyum padaku..

Seketika~

Ja Young menghilang~

“GILAAA! AKU BENAR-BENAR SUDAH GILAAA! Aarggh. Pabboyaaa!”

Aku mengacak rambutku frustasi! Bagaimana ini bisa terjadi padaku. Ini pertama kalinya aku sampai membayangkan seorang wanita hadir ditengah kesunyianku. Sangat terlihat nyata tapi itu hanya halusinasi. Frustasiku bertambah!

Aku melihat jam menunjukan 19.30 malam. Aku berfikir Ja Young akan segera pulang dari pekerjaannya. Aku berusaha untuk tidak memikirkannya tapi itu menyulitkan bagiku! Perasaan ini sungguh membuatku gila! Dengan segera mungkin aku memakai jaket jeans biru panjangku dan memakai sepatu putih polos untuk kukenakan dikedua kakiku.

Entah pemikiran dari mana? Tapi aku harus bertemu dengan gadis itu! Aku hanya ingin melihat wajahnya sekarang juga. Apakah setelah kejadian itu Ja Young baik-baik saja?

Mengunci appartement dan memasuki lift~

“Baekhyun kau dimana?” Tanyaku sambil berjalan menelfon nya disebrang sana..

“Aku sedang jalan-jalan bersama Je Young.. ada apa?” Tanya Baekhyun kembali padaku..

Aku mulai memasuki mobil sport merahku.. “Aku ingin bertemu dengan Ja Young bersamamu, tapi sepertinya kau sibuk. Yasudah.” Ucapku singkat dan langsung mematikan telfonnya.

Kemudian aku menyalakan mobil dan segera berangkat kearah tujuan yaitu menemui Kim Ja Young..

♣ Y . O . L . O ♣

Hallo! HALLO! YA? Aiish.” Baekhyun kesal karena sahabatnya memutuskan telfonnya begitu saja. Apa yang barusan sahabatnya katakan ingin bertemu Ja Young bersamanya??

Ada apa dengan Chanyeol??

Tidak seperti biasanya??

“Ada apa Oppa??” Tanya Je Young yang heran dengan wajah Baekhyun.

“Anio. Hanya sedikit kesal” Sahut Baekhyun sambil meletakan ponselnya kembali kedalam saku jaketnya.

“Memang siapa yang menelfonmu?” Tanya kembali gadisnya dengan sangat lembut.

“Chanyeol.. dia mengatakan ingin bertemu dengan Ja Young bersamaku” Baekhyun memandang wajah gadisnya. Mendengar itu wajah Je Young terdiam menatap Baekhyun penuh tanda tanya atas ucappan Baekhyun barusan.

Pikirannya?? Sama dengan Baekhyun pikirkan. Ada apa Chanyeol mencari kakak nya?? Bukankah dia adalah Direktur resto dan kakaknya adalah pelayan direstonya? Dan kenapa harus bersama Baekhyun nya kalau Chanyeol hanya ingin menemui kakaknya??

“Chagia?” Tanya Baekhyun dengan Je Young yang masih terdiam memikirkan apapun hal-hal itu~

“Kenapa Oppa Chanyeol ingin menemui Eonni? Ada apa dengan mereka??” Tanya lolos Je Young sambil menggenggam kedua tangannya erat. Perasaan Je Young mulai tidak enak. Entah karena hal apa Je Young sendiri tidak tahu??

Baekhyun melihat wajah gadisnya berubah seperti memikirkan sesuatu hal..

“Kau kenapa sayang?” Tanya Baekhyun kembali.

“Entahlah.. saat kau mengatakan hal itu kenapa perasaanku menjadi gelisah Baek,” Lirih Je Young masih dengan pemikirannya saat ini terhadap kakaknya.

“Karena aku melihat belakangan hari -hari ini Eonni mejadi terlihat murung dan lebih diam padaku atau Eomma..” Je Young menatap wajah Baekhyun dengan sendu matanya berbinar ditengah malamnya hari~

“Seperti ada sesuatu hal yang Eonni tidak ceritakan padaku.. dan aku tidak tahu itu apa?” Tutur Je Young kembali dengan wajah yang masih terlihat sama. Begitu sendu~

Baekhyun meraih pinggang gadisnya dan memeluknya dengan kasih sayang..

“Baekhyun-ah.. bisakah kita mencari tahu hal ini bersama-sama. Aku–” Je Young terhenti dengan suaranya yang sudah terdengar lirih ditelinga Baekhyun..

“Kajja.. jika itu mau mu.” Kata Baekhyun baik.

Je Young tersenyum didalam pelukkan Baekhyun.. “Terimakasih Oppa.” Baekhyun mengajak Je Young masuk kedalam mobilnya.

♣ Y . O . L . O ♣

POV Kim Ja Young

Tepat pukul 20.00

Waktu kerjaku selesai dan aku akan segera mendatangi Sungai Han malam ini. Dimana tempat yang aku janjikan untuk menemui sahabatku. Kim Jongin. Aku yakin Jongin akan datang menemuiku disana. Aku harus mengatakan sesuatu hal padanya meskipun ini sangat terasa sulit baginya nanti..

Aku mulai menaikki bus~

To: Kkamjong
Aku akan segera datang Jongin. Sungai Han..

Aku mengirim pesan untuk Jongin kembali. Dan kemudian dia membalasnya..

From: Kkamjong
Sepertinya sangat penting untuk kau bicarakan. Tunggulah aku akan datang.

Aku lega sekaligus gundah saat Jongin membalas pesanku~

Aku ingin sekali meneteskan air mataku saat ini juga. Tidak perduli ini tempat umum! Aku benar-benar ingin~

Perasaanku sudah sangat mencapai batasnya hingga aku hanya selalu bisa menangis. Menangis. Dan Menangis. Apa ini yang disebut dengan segala macam perasaan tanda ‘cinta’ haruskah wanita menangis karena hal-hal semacam itu~

DRET.. DRET..

Panggilan masuk dari Je Young..

“Ada apa Je Young?”

“Aku sedang berada diluar ingin bertemu dengan seseorang”

“Bilang saja dengan Eomma, aku akan pulang larut malam.”

“Di Sungai Han..”

Oh.. ok! Tidurlah dengan nyenyak Je Young-ah. Love you~

TUT..TUT..

Sambungan terputus~

Je Young menelfonku menanyakan aku kapan pulang.

Aku ingin sekali memeluk adikku sekarang juga. Aku butuh seseorang untuk menenangkan perasaanku saat ini. Semoga saja Je Young tidak sadar dengan suaraku tadi yang terdengar seperti menahan isak tangis!

Tuhan.. kuatkanlah aku..

Permasalahan ini akan terus berlanjut jika tidak sekarang menunggu kapan lagi? Bahkan aku sudah menyakiti perasaan kedua-duanya. Aku merasa sangat bersalah. Jika terus berlanjut itu akan lebih menyakitkan.

Tidak ada kepastian.

Tidak ada kejelasan.

Antara hubunganku dengan Chanyeol maupun Jongin~

♣ Y . O . L . O ♣

Je Young yang membohongi kakaknya memberi alasan menanyakan bahwa Ibu mencarinya saat ini~

“Bagiamana? Apa katanya?” Ucap Baekhyun sambil menatap wajah Je Young setelah sambungan telfon Je Young matikan.

“Eonni mengatakan, malam ini ia akan bertemu dengan seorang teman di Sungai Han dan pulang larut malam” Lirih Je Young.

“Ada apa?” Baekhyun melihat raut wajah Je Young dengan sedikit kekhawatiran.

“Suara Eonni sedikit berbeda~”

♣ Y . O . L . O ♣

Dilain sisi Chanyeol yang sudah berada di resto hanya melihat Manager Lay yang berada didalam resto nya bersama dua pekerja laki-laki.

“Oh Tuan Park? Ada apa??” Ucap Manager Lay yang tiba-tiba melihat kedatangan Chanyeol. Wajahnya sangat terlihat kebingungan seperti mencari-cari sesuatu~

“Aku mencari Ja Young? Apa dia sudah pulang?” Tanya Chanyeol to the point.

“Nee, dia sudah lama pulang kerja Tuan” Ucap salah satu karyawan nya.

Mendengar itu Chanyeol langsung keluar dengan pergerakan sangat cepat lalu kembali kemobilnya.

“Ada apa dengannya??” Ucap Manager Lay bingung.

“Sepertinya Tuan Park menyukai Ja Young?”

“Ya.. terlihat sekali saat kejadian tadi siang. Tuan Park justru membela Ja Young.”

“Tadi setelah kejadian itu Tuan Park juga terlihat bertengkar dengan seorang pria yang suka menemui dan mengajak makan siang Ja Young. Aneh sekali??”

Ucap ketiga pria yang melihat kepergian Chanyeol begitu saja. Datang tiba-tiba juga hanya menanyakan Ja Young.

Sesampai didalam mobil~

Chanyeol tidak tahu kemana lagi ia harus menemui Ja Young? Apa Ja Young pulang kerumahnya? Pikir Chanyeol sepertinya Ja Young sudah pulang kerumahnya. Sial!

“Aku benar-benar ingin melihat wajahnya walau hanya sebentar~”

.

.

DRET.. DRET..

.

.

Panggilan masuk dari Baekhyun~

“Ada apa Baek?” Tanya Chanyeol datar.

“Kau sudah menemukan Ja Young?”

“Anio. Dia sudah pulang kerja.”

“Sekarang Ja Young berada di Sungai Han.”

“Eoh?? Sungai Han?? Untuk apa dia kesana malam-malam seperti ini??”

“Sudahlah kita bertemu disana”

TUT.. TUT..

Chanyeol langsung menyalakan mobilnya kembali. Dengan rasa tidak mengerti kenapa Ja Young ketempat itu?? Seharusnya Ja Young pulang kerumahnya.

Apa yang ingin Ja Young lakukan?? Udara diluar juga sangat dingin dan terlihat akan turun hujan malam ini~

“Aku mohon jangan hujan..” Chanyeol mendesah tidak ingin kota Seoul malam ini turun hujan. Chanyeol gelisah akan keadaan Ja Young yang baru terlihat sembuh karena Chanyeol tahu jika Ja Young sudah lelah dia akan terlihat seperti wanita tidak berdaya! Dan rasa dingin ditubuhnya akan menghampiri, meluap dengan segala rasa dingin disekujur tubuh Ja Young~

Hal-hal buruk masuk kedalam pikiran Chanyeol.

Dengan begitu kencang mobil Chanyeol melaju ketempat tujuannya saat ini Sungai Han.

♣ Y . O . L . O ♣

POV Kim Ja Young

@Sungai Han

Pukul 20.30

Aku sudah sampai pada tempat dimana aku akan bertemu dengan Jongin.

Ya.. tempat ini adalah tempat masa sekolahku dulu, ketika pulang sekolah bersama Jongin aku akan menyempatkan jalan-jalan bersama, tertawa bersama, bercerita tentang masa-masa sekolah dulu bersamanya. Ditempat taman ini dekat sekali dengan Sungai Han. Begitu banyak kenanganku bersama Jongin. Hanya ada kenangan kebahagian indah ditempat ini dulu dan sekarang malam ini apakah akan berakhir menjadi kenangan indah atau justru buruk untuk mereka berdua?

Jika dimalam hari Sungai Han terlihat sangat indah dengan sedikit air mancur menyala karena lampu warna warni bersamanya..

“Aku merindukan masa-masa itu Kkamjong..” Lirihku sambil berjalan sedikit demi sedikit disini menunggu Jongin tiba. Kkamjong adalah sebutan jail ku untuknya seorang. Karena kulit Jongin berbeda dari pria-pria Korea pada umumnya. Kulit tan kecoklatannya membuat Jongin lebih ‘manly’.

Aku melihat langit kota Seoul malam ini sepertinya akan turun hujan. Oh aku berharap hujan ini tidak akan turun. Karena aku tidak kuat dengan kedinginan. Tubuhku akan mudah sakit jika sudah terkena flu atau semacamnya.

“Aku mohon jangan hujan~” Ucapku ditengah kesunyian malam Sungai Han. Tanpa mereka sadari harapannya dan Chanyeol terdengar sama.

.

.

.

Tepat pukul 21.00

Aku masih menunggu Jongin datang. Duduk termenung. Berharap waktu ini cepat berlalu~

Tapi apa yang akan terjadi jika saat ini juga aku mengungkapkan semua rasaku padanya. Tubuhku mulai bergetar tidak seperti biasanya. Padahal aku hanya ingin berterus terang untuk sesuatu hal yang tidak bisa aku biarkan terus menerus.

“Yeppeun..?” Suara Jongin terdengar ditelingaku. Aku menengokkan kepalaku kebelakang. Benar itu Jongin, sahabatku.

Tuhan.. perasaan ini sungguh menyiksa! Lirihku sungguh dalam saat menatap kedua bola mata hitam kecoklatan miliknya. Jongin berjalan kearahku dan mendekat disamping aku duduk memandang Sungai Han malam ini~

Perasaanku gugup.

Tidak menentu.

Aku mencoba melampiaskannya dengan sedikit menggigit bibir bawahku sambil tersenyum padanya meskipun terlihat ragu.

“Ada apa? Ini sudah malam kenapa tidak langsung pulang. Udaranya cukup dingin Ja Young..” Ucap Jongin yang terdengar sangat perhatian. Jongin tersenyum sesekali meraih pucuk kepalaku dan membelainya disana.

Mataku mulai berbinar. Aku mencoba mengalihkan pandanganku kearah Sungai Han kembali. Aku lebih baik bicara tanpa memandangnya, jika aku memandang wajah hingga kedua bola mata Jongin itu lebih menyakitkan. Bola mataku juga sudah tidak bisa menahan linangan air mata. Aku benar-benar takut menyakitinya~

“Aku ingin berkata jujur padamu Jongin.” Ucapku sambil menutup kedua mataku perlahan tanpa memandang wajahnya.

“Soal apa?” Tanya Jongin lembut sambil menyampingkan rambut panjangku ditelinga kananku. Lihatlah, betapa Jongin sangat perhatian padaku. Jongin pria tulus sangat tulus jika bersamanya aku selalu merasakan nyaman. Jongin terus memandangiku dengan lembut.

Jongin sepertinya benar-benar tidak tahu apa yang ingin aku katakan malam ini~

Aku melirik Jongin kembali dengan tenang lalu perlahan aku meraih satu tangan Jongin. Menggenggamnya.

♣ Y . O . L . O ♣

Malam semakin dingin~

Udara Kota Seoul terasa disetiap kulit yang tertutup pakaian mereka masing-masing.

Chanyeol sampai pada tempat yang dituju Sungai Han~

Baekhyun dan Je Young juga sudah berada ditempat yang sama~

Hanya saja jalan yang terhenti dari Chanyeol dan Baekhyun berbeda-beda. Dari sudut yang bersebrangan Chanyeol dan Baekhyun maupun Je Young mencari sosok keberadaan Ja Young di sekitar Sungai Han..

Chanyeol terlihat sekali begitu khawatir karena mungkin saja hujan segera turun. Bahkan nafas Chanyeol sangat terasa dingin dengan hembusan nafas yang selalu mengeluarkan embun dingin dari dalam tubuhnya.

“Kau dimana Kim Ja Young..?” Ucap Chanyeol lirih masih mencari keberadaan Ja Young.

.
.
Persekian menit mencari~
.
.

Chanyeol mendapatkan sosok yang ia cari terduduk disebuah bangku panjang tepat dimana Sungai Han memancurkan sedikit air-air nya dan mengalir dengan sangat indah~

Chanyeol tersenyum memandangi gadis yang ia cintai baik-baik saja, tepat saat itu juga senyumannya berganti dengan kelirihan karena Ja Young terlihat sedang duduk berdampingan dengan seorang pria yang Chanyeol tahu dia adalah Kim Jongin~

“Apa yang mereka lakukan??” Chanyeol menatap jauh keberadaan Ja Young dan Jongin.

Dilain sisi Baekhyun dan Ja Young juga sudah melihat Chanyeol yang terdiam ditempatnya dan juga Ja Young disana yang sedang duduk bersama seorang pria~

Mereka bertiga pun terdiam ditempatnya sambil mengatur nafas mereka masing-masing..

♣ Y . O . L . O ♣

Ja Young menatap sendu wajah Jongin yang terlihat manis duduk bersamanya sekarang. Ja Young masih meraih satu tangan Jongin dengan sedikit mengusap-usapkan jari jemarinya disana.

“Jongin.. aku berharap persahabatan kita akan terus tetap bersama dan akan selamanya seperti saat ini. Jongin-ah..” Ja Young mengatur nafasnya menutup kedua matanya sedikit merundukan kepalanya disamping Jongin.

Jongin masih mencoba mendengarkan meskipun hatinya seperti sudah paham dengan apa yang dimaksud oleh gadis didepan matanya sekarang..

Ja Young terlihat begitu takut menyatakan semua kebenarannya saat ini.

Ja Young benar-benar terlihat aneh dimata Jongin~

Hingga akhirnya Ja Young mengatakan sesuatu..

“Aku– aku mohon berhentilah mencintaiku lebih dari sahabat Jongin..” Air mata menetes dipermukaan wajah Ja Young~

Sesaat setelah kalimat itu keluar dari mulutnya secara langsung.

Bibirnya mulai bergetar kembali~

Hatinya mulai terasa pedih~

Rasanya sungguh sulit mengungkapkan semua perasaan Ja Young saat ini..

“Jangan seperti ini.. aku mohon..” Lirih Ja Young masih dengan mengenggam tangan Jongin begitu erat dijemari-jemarinya. Jongin benar-benar hanya diam mendengarkan Ja Young berbicara. Jongin menelan saliva nya kasar dan sepertinya perasaan Jongin mulai terasa sakit.

“Aku tidak bisa menyayangimu lebih dari sahabat terbaikku. Tapi aku sungguh menyayangimu.. aku begitu–” Penuturan Ja Young terhenti seketika setelah sesaat Jongin langsung menghempaskan genggaman satu tangannya yang Ja Young pegang sejak tadi berbicara dan itu sontak membuat Ja Young kaget kemudian merasa takut. Tubuhnya bergetar hebat, matanya tak henti berkedip saat melihat setiap inci wajah Jongin yang terlihat penuh ambisi. Jongin memandangi gadis yang ia cintai dengan rasa tidak percaya.

Ya.. Ja Young mengerti dengan perlakuan Jongin seperti ini! Tapi.. Ja Young benar-benar harus mengatakannya! Sungguh~

Meskipun itu akan terasa sakit untuk kedua-duanya karena Ja Young sudah tidak memiliki kekuatan lagi untuk semua hal-hal yang lebih menyakiti Jongin dan Chanyeol nantinya.

“Cukup! Tidak ada guna nya jika kau menangis hanya untuk mengatakan hal itu Kim Ja Young! Kau tahu aku tidak akan bisa melakukannya! Kau adalah cinta pertamaku dan aku ingin–” Penuturan Jongin berhenti ketika Ja Young memeluk tubuh Jongin merengkuh kedalam dada Jongin merasakan isak tangisan yang ia coba tahan sejak tadi. Ja Young sungguh memeluknya dengan penuh rasa sayangnya sebagai sahabat.

Ja Young mencintai Jongin juga, tapi rasa cinta itu tidak bisa lebih dari hanya sahabat. Bahkan Ja Young sudah menganggap Jongin sebagai saudaranya sendiri.

“Apa ini! Ugh?! Ja Young biarkan aku pergi dan anggap saja aku tidak pernah mendengarkan perkataanmu tadi dari bibir manismu itu! Lepaskan~” Kesal Jongin dan ia mencoba bangkit dari duduknya tapi rasa kuatnya Ja Young untuk menahan kepergian Jongin tertahan. Ja Young bisa menahannya meskipun perasaannya sudah mulai lelah! Begitu lelah. Ja Young tetap memeluk erat tubuh Jongin sangat erat dan tidak terlepas. Jongin jangan seperti ini batin Ja Young merasa sakit!!

“AKU MOHON JONGIN! AKU LELAH DENGAN PERASAAN INI. AKU–” Nada tinggi Ja Young mulai terdengar disetiap telinga Chanyeol, Baekhyun dan Je Young adik nya yang sudah menahan isak tangisnya didalam hatinya. Terdengar jelas karena hanya mereka bertigalah yang ada disekitar Jongin dan Ja Young saat ini tanpa sepengetahuan Ja Young maupun Jongin. Melihat kakaknya memohon sambil memeluk pria yang Je Young tahu sejak kakaknya bersekolah lebih dulu dari padanya.

Ya.. pria yang selalu berada bersama kakaknya! Tertawa dan bahagia bersama tapi apa??! Sekarang Je Young justru tidak melihat itu sedikitpun! Jongin membuat kakaknya menangis sambil memeluknya dari belakang~

Hingga terlihat Jongin akhirnya bisa berdiri dari bangku itu tanpa Ja Young yang melepas pelukkannya. Begitu tidak ingin kehilangan sosok Jongin. Melingkari kedua tangannya ditubuh Jongin. Ja Young berada dibelakang Jongin memeluknya begitu erat! Pelukkan terasa hampa~

Jongin melihat kedua tangan Ja Young yang sangat erat dipinggangnya. Detak jantung dan tubuh gemetar Ja Young juga terasa disetiap tubuh Jongin.

“AKU MOHON TETAPLAH MENJADI KIM JONGIN YANG AKU KENAL. AKU TIDAK PERNAH BERMAKSUD UNTUK–“

“CUKUP!! LEPASKAN AKU.” Bentak Jongin dan akhirnya ikatan Ja Young terlepas. Karena Jongin dengan sangat kasar menghempaskan semua kekesalannya saat ini.

Ja Young menangis~

Tubuhnya merasa lemah~

Bibirnya bergetar.. terus bergetar~

Kedua tangannya bergerak tak menentu~

Tatapannya begitu sendu~

Jongin begitu marah padanya! Tapi apa ini salahnya?? Haruskah Ja Young terus merasa bersalah karena sahabatnya lebih mencintai dirinya!!

“Aku mau tanya satu hal. APA INI SEMUA KARENA PRIA SIALAN ITU! UGH! PARK CHANYEOL, PRIA YANG BARU KAU KENAL DAN MASUK KEDALAM HIDUPMU. BENAR BEGITU??!” Tegas Jongin dengan nada yang cukup tinggi! Jongin masih membentak Ja Young. Tatapan Jongin tidak bisa ditebak. Suaranya terdengar menyakitkan. Jongin sendiri tidak pernah akan menyangka jika perasaannya akan membawa keburukan bagi Ja Young disaat semua terungkap.

Tubuh Ja Young mulai mengeras, seluruh tangan dan wajahnya mulai tidak bisa ia tahan! Kesal akan perkataan Jongin barusan.

Jongin benar-benar sudah keteraluan. Apa ini Jongin yang sebenarnya??! Apa benar yang didepan matanya sekarang adalah Kim Jongin??!

Dilain sisi Je Young menangis menutup mulutnya dengan telapak tangannya agar tidak terdengar terlalu berlebihan. Je Young menahan semua rasa sakitnya dan tangisannya. Je Young akan mudah berteriak jika melihat kakaknya dibentak seperti tadi. Je Young begitu menyayangi kakaknya! Sangat!! Rasanya Je Young ingin sekali memeluk tubuh kakaknya yang terlihat rapuh.

Eo-eonni.. hiks.. hiks..

Baekhyun dan Chanyeol masih menatap kedua insan yang beradu perkataan dan pendapat sedari tadi! Tangan Chanyeol mengepal sangat kesal melihat kejadian ini. Chanyeol ingin sekali mendekati mereka berdua!

Menghajar habis-habisan pria yang Ja Young sebut sahabat terbaiknya!

.

.

Hujan turun~

Kota Seoul mulai dirintik-rintiki hujan~

.

.

“Kenapa kau berkata seperti itu? Jongin kenapa kau harus mengatakan hal yang membuatku takut. Apa ini kau?? Apa benar ini–” Amarah, ketakutan, sakit, lemah itu yang Ja Young rasakan saat ini melihat Jongin dihadapannya.

“SUDAHLAH! Jika kau benar-benar memilihnya! BIARKAN AKU PERGI MENJAUHIMU DAN MENINGGALKANMU!” Ucap lolos perkataan Jongin tanpa nafas. Kalimat terakhir darinya benar-benar menyakitkan. Ini kah akhirnya?! Kehilangan Jongin~

Rasa ketakutan itu lebih terasa setelah mendengar ini semua~

Ja Young mencoba mengatur nafasnya karena begitu sesak dengan semua ini. Udara semakin dingin dan tubuh Ja Young mulai merasakan kedinginan. Raut wajahnya sudah terlihat lelah. Hujan semakin terasa. Air mata Ja Young terus menetes tetapi tidak terlihat karena air hujan membasuhi wajah paras sendunya saat ini~

“JANGAN MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TIDAK INGIN AKU DENGAR KIM JONGIN! HYA!” Bentak Ja Young pada sahabatnya.

“EOH! JADI MAU MU APA?? UGH? Melihatmu bersamanya? Melihatmu bahagia bersamanya? Sedangkan aku kau hempaskan begitu saja. ITU–“

“JONGIN CUKUP!!” Ja Young benar-benar tidak mendunga jika ia harus mengatakan ini sekarang juga.. “YA! KAU MEMANG BENAR, AKU MENYUKAINYA! AKU TIDAK BISA MEMBOHONGI PERASAANKU! HIKS.. HIKS..” Tangisan Ja Young pecah! Tubuhnya mulai tidak bisa ia gerakan. Matanya sudah cukup mengartikan. Semua selesai. Ja Young menatap kesal, bahkan ia sudah melihat Jongin yang semakin jauh dari langkahnya sekarang.

Hujan sudah membasahi pakaian Ja Young dan Jongin~

Chanyeol mendengar kata-kata itu dengan sangat jelas. Begitu jelas ditelinganya. Bahwa kenyataannya Ja Young menyukainya sama seperti perasaannya. Ja Young membalas perasaannya~

“TAPI AKU JUGA TIDAK BISA KEHILANGAN SAHABATKU!! Yaitu kau.. AKU MOHON JONGIN.. Aku mohon jangan meninggalkan kenangan semua tentang kita. Aku tidak bisa melupakanmu begitu saja! ANDWEE. AAAA.. ANDWEE! Hiks..” Semua penuturan Ja Young sudah dikeluarkan. Apapun yang terjadi Ja Young sudah benar-benar pasrah dengan keadaan semua ini.

Baru pertama kalinya Jongin melihat Ja Young seperti ini. Menyedihkan. Jongin menatap sosok Ja Young dengan jarak cukup jauh terlihat menangis terus menerus dan memohon terus menerus. Jongin sebenarnya tidak bisa melihat gadis yang ia sangat cintai dihidupnya selama ini menangis dihadapannya. Tangisan Ja Young membuat Jongin luluh~

“Katakan satu hal apa yang membuatmu ingin aku tetap berada disampingmu? Katakanlah..” Lirih Jongin sambil menatap wajah Ja Young yang sudah sangat menyedihkan dengan bibir yang bergetar akibat dinginnya malam~

Hari ini benar-benar hari yang begitu menyakitkan untuk Ja Young rasakan. Kedua pria yang Ja Young sayangi sudah teramat menyakiti perasaannya. Ja Young tidak pernah merasakan perasaan seburuk, sesakit, dan semenyedihkan saat ini. Hidupnya begitu datar sebelum mengenal Chanyeol~
.
.
Hening~

Seperkian detik..
.
.
“Why?  Answer the question now yeppeun-ah??” Lirih Jongin yang semakin mendekat pada Ja Young kembali. Jongin melangkahkan kakinya mendekati Ja Young yang sejak tadi terdiam berdiri ditempatnya. Lambat-lambat Ja Young mengatakan..

“Jongin-ah.. I love you, but I can’t choose you because I would still chose him. You are the best my best friend Jongin-ah..”

“Not enough! Yeppeun~”

Ja Young sungguh menatap kedua bola mata hitam milik Jongin yang terlihat rapuh. Ja Young masih mencoba memberinya perhatian dengan tidak meninggalkannya! Ja Young tidak ingin Jongin pergi begitu saja hanya karena Ja Young lebih memilih pria yang baru saja Ja Young kenal dikehidupannya~

Ja Young mengerti akan perasaan rasa sakit Jongin sekarang ini~

“Because you are so mean to me..” Lirih Ja Young kembali, masih dengan tatapan penuh harapan.

Tapi Jongin justru terlihat menyimpulkan senyuman dinginnya dihadapan Ja Young..

“Only that! Aku tidak bisa. Maaf biarkan aku pergi dalam hidupmu Kim Ja Young.. because you are also very valuable for my life!!” Desah Jongin yang cukup teramat sakit didalam persaannya hanyalah Ja Young selama ini. Dan tiba-tiba Jongin tahu jika semua akan berakhir menyakitkan untuknya. Jongin kembali membelakangi Ja Young dan kembali berjalan melangkahkan kakinya yang akan meninggalkan Ja Young setelah ucappannya~

Terus melangkah hingga terlihat semakin jauh dari pandangan Ja Young.

Sungguh ini bukan hal yang Ja Young inginkan!

JA YOUNG MENGGELENGKAN KEPALANYA KASAR! Melihat Jongin terus berjalan meninggalkannya. Ja Young tidak punya kekuatan untuk mengejar nya. Tubuhnya terasa lemah dan kaku!

ANDWEEE! ANDWEEE!!” Teriakan Ja Young pada Jongin masih menggelangkan kepalanya kasar~

Jongin benar-benar sudah tidak memiliki harapan. Rasanya didalam lubuk hati Jongin ingin sekali menangis. Betapa teganya Ja Young menghempaskannya begitu saja~

Jongin tetap mengubrisnya tidak perduli akan teriakkan Ja Young padanya! HATINYA BEGITU SAKIT!! Air matanya menetes. Jongin tidak bisa mengelak lagi perasaannya hancur berkeping-keping!! Bagaimana bisa hanya dalam waktu beberapa bulan Ja Young mengenal sosok Park Chanyeol dan bisa menyukainya begitu saja!! Sedangkan Jongin hanya diam melihat orang yang sangat ia cintai hidup bersama orang lain!! Menyakitkan untuknya. Jongin mengingat perkataan Chanyeol padanya saat setelah ia memukul wajah Chanyeol siang tadi didepan resto..

“Ya. Aku tahu siapa kau. Kau Kim Jongin sahabat dari Kim Ja Young. Ya.. sahabat untuk selamanya!”

“Kau seharusnya yang sadar jika Ja Young itu hanya menganggapmu sebagai sahabat terbaiknya dan itu tidak akan merubah keputusannya.”

Kata-kata Chanyeol yang teringat membuat Jongin semakin frustasi.

Pikiran Ja Young sudah sangat lelah! Tidak tahu harus mengatakan apalagi pada Jongin untuk tetap berada didekatnya. Bersamanya. Dan akhirnya Ja Young berfikir untuk mengatakan..

“JONGIN-AH! Kiss.. KISS ME.. HIKS.. HIKS.. KISS ME NOW!!” Lirih Ja Young dengan bibir bergetar. Tangisannya sangat terdengar menyakitkan. Sudah cukup untuknya menahan Jongin dengan ucappannya barusan.

Pikirannya mulai tidak terarah~

Ja Young benar-benar lelah! Tubuhnya juga sudah tidak bisa ia gerakan hanya untuk menahan atau mengejar Jongin nya disana.

Sahabatnya yang sangat ia cintai!

Sahabatnya yang selalu ia rindukan!

Sahabatnya yang begitu berharga untuk hidupnya!

Ya.. dia sahabat pertama yang masuk kedalam hidup Ja Young dan Ja Young tidak ingin kehilangannya begitu saja~

Chanyeol tidak percaya apa yang barusan Ja Young katakan?? Wajah Chanyeol tidak bisa terbaca saat ini. Chanyeol terdiam, sungguh itu menyakitinya.

APA INI! Haruskah Ja Young mengatakan hal itu??!

Menciumnya sekarang? Gila!

Baekhyun dan Je Young yang masih melihatnya sambil memakai payung berwarna hitam besar cukup untuk mereka berdua kenakan. Karena Baekhyun juga tidak ingin melihat Je Youngsakit nantinya. Je Young terdiam menahan sakit melihat kakaknya yang disana sudah basah dan sudah sangat lelah. Tangisan kakaknya begitu pecah itu membuat Je Young terasa sakit mendengarnya. Baekhyun pun cukup kaget dengan apa yang dikatakan Ja Young. Sebegitu berharganya kah pria itu dimata Ja Young? Hingga ia memberikan sebuah ciuman pada sahabatnya sendiri?!

“Eonni? Apa yang kau katakan! Dia sahabatmu?? Kenapa kau mengatakan hal seperti itu.. hiks.. hiks..” Lemah Je Young.

Baekhyun memeluk gadisnya kedalam rengkuhannya yang masih terlihat menangis. Baekhyun memberikan seluruh kasih sayangnya untuk menenangkan Je Young dari tangisannya saat ini. Bagaimana tidak, Je Young melihat kakaknya didepan kedua matanya mengatakan hal yang sangat tidak terduga. Itu bukanlah kakaknya.. pikir Je Young..

.

.

Jongin berbalik arah pada Ja Young kembali. Terus berjalan dengan rasa sakit yang ia miliki. Ini adalah keinginan Ja Young dan Jongin akan melakukankannya. Hatinya terasa begitu rapuh.

Ani! Ani!! Ja Young??!” Suara Chanyeol setelah melihat Jongin melangkah berbalik arah menuju Ja Young yang hanya terdiam ditempatnya.

.

.

HENING~

Hanya terdengar suara rintihan hujan yang sudah terlihat tidak lagi hujan deras. Pertanda hujan segera berhenti malam ini~

“Say again..” Kata Jongin dingin.

Tatapan Jongin mulai dekat kembali hingga tidak ada jarak diantaranya. Jongin meraih pinggang Ja Young dengan sempurna menggunakan kedua tangannya, membawa Ja Young kedalam dekapannya. Tanpa ada jarak sedikitpun. Sontak membuat Ja Young berani menatap kedua bola mata hitam kecoklatan milik Jongin dan berkata ditengah kesunyian dan kesenduannya..

“Kiss me Jongin-ah..” Kata Ja Young kembali masih dengan tatapan penuh sendu. “If it makes you stay beside me, eum.. stay in my life ..” Lirih kalimat terakhir dari Ja Young. Saat mengatakan itu bibir Ja Young terlihat bergetar dan Jongin melihat itu dengan jarak yang sangat dekat saat ini. Jongin menatap dalam manik coklat milik Ja Young, matanya begitu bengkak, tubuhnya terasa dingin. Jongin semakin mempererat tubuhnya dan tubuh Ja Young tanpa jarak sedikitpun. Ja Young sudah cukup menahan semua rasa pedih dan rasa melelahkan ini. Ja Young harus menuntaskan semua ini!
.
.
Hening~

Begitu hening hingga membuat semuanya terasa sunyi dan hampa~
.
.
Jongin tersenyum manis~

Tanpa kata-kata lagi darinya.

Kemudian meraih bibir Ja Young melumatinya sedikit demi sedikit. Mencari celah berbagai ketulusan dan kebahagiannya selama ini. Disela-sela kenikmatan tepaut bibir mereka..

Ja Young meneteskan air matanya~

Ja Young merasa sudah tidak tahu harus bagaimana~

Pikirannya sudah lelah~

Bayang-bayang akan sosok Chanyeol terbuai sudah~

Ja Young membalas lumatan Jongin yang terasa lembut dibibirnya, ia sedikit memiringkan kepalanya. Mencoba menikmati hasil pautan antara kedua nya. Satu tangan kanan Jongin masih berada dipinggang Ja Young dan satunya lagi sudah berada dileher Ja Young sedikit menekan bagian tengkuk Ja Young untuk memperdalam ‘kissing’ nya~

“Eo-Eonnii??” Kata Je Young dengan lemah melihat kakaknya melakukan hal yang tidak disukai oleh kakaknya sendiri.

“Ja Young kau??” Baekhyun sama sekali tidak menyangka dengan semua kejadian ini. Meskipun akhirnya Baekhyun mengetahui bahwa Ja Young membalas perasaan sahabatnya Chanyeol tapi, haruskah Ja Young melakukan hal ini?

“BRENGSEK!!” Kesal Chanyeol sungguh tidak percaya dengan apa yang terlihat dikedua matanya sekarang.

.

.

.

To Be Countinue

Ok! author mau menjawab semua pertanyaan yang kalian tanyakan selalu disetiap chapter.

“Rasanya cerita ini sangat berlarut-larut dan kapan Ja Young menentukan pilihannya? Kapan mereka dipersatukan?” 

Semua terjawab dichapter ini tapi aku cuman mau kasih tau sebelumnya dari awal teaser aku bilang cerita YOLO ini akan berlarut dalam konflik. Tidak jelas kapan akan berakhir untuk bersatu karena masih dalam proses. INGET KONFLIK BERLARUT. You Only Love Once! fanfiction yang bercerita bahwa pada akhirnya cinta itu hanya akan dirasakan sekali dalam seumur hidup. Memilih orang yang dicintai dan mencintai itu sulit dan semua itu dirasakan oleh Ja Young sebagai pemeran utama YOLO.

Masih terus kasih feedbacknya ya, aku selalu melihat komentar kalian readerku^^

Authorfan

sasarahni


Viewing all articles
Browse latest Browse all 621

Trending Articles